Setelah menguasai pasar minuman teh sejak 1974 hingga 2013, Teh Botol Sosro sempat anjlok ke posisi keempat pada 2019. Hanya dalam waktu empat tahun, Teh Botol Sosro berhasil naik lagi ke posisi kedua.

Chief Marketing Officer Teh Botol Sabrina Kharisanti mengungkapkan, ada lima hal yang dilakukan Teh Sosro untuk bisa terus bertahan selama 50 tahun. Hal pertama adalah menjalankan filosofi Teh Botol Sosro sejak pertama kali berdiri yaitu Niat Baik, Hasil Baik.

“Kami percaya niat baik itu akan menghasilkan sesuatu yang baik. Jadi ini yang kami lakukan di setiap aspek kehidupan termasuk untuk masa depan. Salah satunya adalah kampanye Local Unites di mana Teh Botol Sosro membantu UMKM untuk bisa tumbuh dan berkembang. Para UMKM itu juga diperkenankan memakai brand Teh Botol Sosro tanpa harus membayar sepeser pun,” kata Sabrina saat tampil sebagai pembicara di Asia Pacific Media Forum di Bali, Rabu (1/5/2024).

Hal kedua yang dilakukan Teh Botol Sosro adalah mempertahankan otentik. Kata dia, Teh Botol Sosro mempunyai tujuh pabrik plantasi di pulau Jawa untuk bisa mempertahankan rasa yang otentik.

“Hal ketiga adalah branding yang kuat. Kita sangat tertolong dengan budaya di Jawa di mana banyak orang yang minum teh dan merek Teh Botol Sosro sudah melekat dari generasi ke generasi,” ujar Sabrina.

Hal keempat yang dilakukan Teh Botol Sosro adalah adpatif terhadap perubahan. Menurut Sabrina, ketika pandemi melanda di 2020, Teh Botol Sosro dalam posisi tidak baik karena turun dari nomor 1 market share ke nomor empat.

Salah satu upaya untuk bisa bertahan adalah melakukan transformasi salah satunya menampilkan disain baru di botol teh botol Sosro. Ketika itu, Teh Botol Sosro melakuka sayembara lomba disain terkait kebudayaan lokal. Disain yang jadi pemenang akan dipakai di kemasan Teh Botol Sosro.

“Awalnya ada 500 orang yang mendaftar dan waktu itu kita kaitkan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Lalu pada tahun berikutnya naik menjadi dua kali lipat. Tahun lalu, ada sekitar 1.600 orang yang mendaftar. Kami tidak menyangka ternyata antusiasme masyarakat untuk membuat disain yang akan dipakai di kemasan Teh Botol Sosro sangat tinggi,” ungkap Sabrina.

Hal terakhir yang dilakukan adalah memberikan manfaat. Sabrina menambahkan, Teh Botol Sosro melakukan kampanye kuliner di daerah tertentu dengan menggandeng food vlogger. 

Kata dia, kampanye ini diharapkan semakin memperkenalkan produk kuliner di daerah kepada masyarakat luas dan tentunya memberikan manfaat kepada pelaku usaha kuliner lokal.

Sabrina menambahkan, semua hal tersebut berhasil membuat Teh Botol Sosro menjadi nomor dua dalam market share minuman teh pada 2023 lalu. Yang lebih membanggakan, kata dia, Teh Botol Sosro juga berhasil menarik perhatian Gen Z dan juga Gen Alpha.