Indonesia Bisa Hasilkan Produk Alas Kaki dan Kulit dengan Kualitas Tinggi
EKONOMI & BISNIS
Aug 01 2024, 09.51
Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendorong pelaku usaha produk kulit dan alas kaki untuk memasuki pasar internasional. Salah satu upayanya adalah mendorong produk-produk tersebut tampil di berbagai pameran di dalam dan luar negeri.
Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat membuka pameran internasional alas kaki Indo Leather & Footwear (ILF) 2024 pada Rabu (31/7/2024).
“Pameran ILF 2024 dapat membuka banyak peluang perdagangan bagi Indonesia. Pameran ini menunjukkan potensi produk-produk unggulan Indonesia kepada mitra dagang sehingga dapat mendorong peningkatan ekspor alas kaki dan produk kulit Indonesia ke pasar global,” ujar Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis dikutip dari laman Infopublik.
Zulkifli Hasan menilai, industri alas kaki dalam negeri memiliki tenaga kerja yang terampil dan teknologi industri yang canggih. Hal ini menjadi kelebihan Indonesia dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
“Indonesia memiliki keunggulan komparatif sumber daya manusia. Tenaga kerjanya terampil, sabar, dan tekun. Selain itu, industri alas kaki kita didukung teknologi industri yang canggih sehingga tidak kalah dengan yang lain,” ujarnya.
Turut hadir dalam pembukaan ILF 2024, yaitu Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Eddy Widjanarko, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, dan CEO Krista Exhibitions, Daud Salim.
Zulkifli Hasan memaparkan, beberapa langkah strategis telah dilakukan Kemendag untuk meningkatkan ekspor. Di antaranya, melalui promosi perdagangan dan diplomasi perdagangan ke berbagai negara terutama Uni Eropa.
Menurut dia, perdagangan alas kaki Indonesia dengan Uni Eropa akan semakin meningkat melalui upaya Kemendag dalam penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA).
“Kita selesaikan diplomasi perjanjian dagang terutama dengan Uni Eropa. Dengan perjanjian ini, pakaian dan alas kaki yang awalnya dikenai pajak 5–6 persen saat masuk Eropa akan menjadi 0 persen. Mudah-mudahan September ini selesai,” ujar Zulkifli Hasan.
Indonesia tercatat sebagai eksportir alas kaki terbesar ke-6 dunia. Tren pertumbuhan ekspor Indonesia tercatat sebesar 13,13 persen dalam lima tahun terakhir (2019 sampai 2023). Negara tujuan ekspor utama alas kaki Indonesia adalah Amerika Serikat, Cina, Belgia, Belanda, dan Jepang.
Peluang pasar produk kulit dunia menunjukkan rata-rata pertumbuhan tahunan mencapai 1,63 persen untuk periode 2024–2029 dengan nilai pendapatan sebesar 44 miliar dolar AS pada 2024. Seperti produk kulit, peluang pasar alas kaki dunia secara global pada 2024–2028 diprediksi terus tumbuh positif sebesar 3,4 persen rata-rata per tahun dengan nilai 412 miliar dolar AS.