Studi Ungkap Puasa Intermitten Paling Ideal 14 Jam, Ini Alasannya

blog_10

GAYA HIDUP

Dec 11 2023, 10.10

Menurut temuan baru dari para peneliti dari King's College London  yang merupakan komunitas terbesar di Inggris, makan dalam jangka waktu 10 jam dapat meningkatkan suasana hati, energi, dan rasa lapar. Hasil uji coba ini dilaporkan pada Konferensi Nutrisi Eropa oleh para peneliti dari King's College London. 

Puasa intermiten atau membatasi konsumsi makanan Anda dalam jangka waktu tertentu adalah pendekatan yang populer untuk menurunkan berat badan. Anda membatasi jadwal makan harian Anda hingga 10 jam dan berpuasa selama 14 jam sisanya dengan jeda waktu sepuluh jam. Misalnya, jika Anda mulai makan pada jam 9 pagi, Anda harus menyelesaikannya pada jam 7 malam. Mereka yang mempertahankan waktu makan yang teratur lebih baik daripada mereka yang mengubah kebiasaan makan mereka.

Data yang disajikan dalam abstrak menunjukkan bahwa makan dalam jendela yang tidak terlalu ketat selama sepuluh jam memiliki efek kesehatan yang menguntungkan seperti perubahan suasana hati, energi, dan nafsu makan.

Dr Sarah Berry dari King's College London dan kepala ilmuwan di ZOE mengatakan, ini adalah penelitian terbesar di luar klinik yang dikontrol dengan ketat yang menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan kesehatan di dunia nyata. 

“Yang sangat menarik adalah temuan ini menunjukkan bahwa Anda tidak perlu terlalu membatasi diri untuk mendapatkan hasil yang positif. Jendela makan selama sepuluh jam, yang dapat diatur oleh kebanyakan orang, dapat meningkatkan suasana hati, tingkat energi, dan rasa lapar. Kami menemukan untuk pertama kalinya bahwa mereka yang mempraktikkan makan dengan waktu terbatas, namun tidak konsisten dari hari ke hari, tidak memiliki efek kesehatan positif yang sama dengan mereka yang berdedikasi setiap hari,” kata Sarah dikutip dari laman Hindustan Times.

37.545 orang di aplikasi ZOE Health menyelesaikan periode intervensi inti selama tiga minggu. Para peserta diminta untuk makan seperti biasa selama satu minggu pertama dan kemudian makan selama sepuluh jam selama dua minggu. Lebih dari 36.231 peserta memilih untuk mengikuti minggu tambahan dan 27.371 pengguna diklasifikasikan sebagai sangat terlibat. 

Partisipan yang sangat terlibat adalah 78 persen perempuan, dengan usia rata-rata 60 tahun dan BMI 25,6. Peserta yang memiliki waktu makan yang lebih lama sebelum intervensi melihat manfaat yang lebih besar bagi kesehatan mereka.

Kate Bermingham PhD, dari King's College London dan ZOE, mengatakan, penelitian ini menambah bukti yang semakin banyak yang menunjukkan pentingnya cara makan. 

“Dampak kesehatan dari makanan bukan hanya dari apa yang Anda makan, tetapi juga waktu yang Anda pilih untuk mengonsumsi makanan, dan waktu makan adalah perilaku diet penting yang dapat bermanfaat bagi kesehatan. Temuan menunjukkan bahwa kita tidak perlu makan sepanjang waktu. Banyak orang akan merasa kenyang dan bahkan menurunkan berat badan jika mereka membatasi makanan mereka dalam jangka waktu sepuluh jam,” jelas Kate.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Berikut Daftar Kulit Buah dan Sayuran Terbaik untuk Dimakan

GAYA HIDUP

May 06 2024, 11.03

Banyak kulit buah dan sayuran kaya akan nutrisi tambahan seperti kalium dan magnesium, serta dapat meningkatkan nilai gizi.


Generic placeholder image

Ingin Diet? Perhatikan Asupan Kalori Daripada Waktu Makan

GAYA HIDUP

Apr 22 2024, 16.43

Makan dengan batasan waktu, juga dikenal sebagai puasa intermiten.


Generic placeholder image

Studi Temukan Puasa Intermiten Berkaitan dengan Risiko Kematian Kardiovaskular

GAYA HIDUP

Mar 20 2024, 11.30

Para peneliti menyelidiki potensi dampak kesehatan jangka panjang dari mengikuti rencana makan dengan batasan waktu 8 jam.


Generic placeholder image

Makanan yang Baik Dikonsumsi setelah Puasa Intermittent 16 Jam

GAYA HIDUP

Jan 24 2024, 08.11

Makanan ini bisa mengendalikan rasa lapar sepanjang hari.


Generic placeholder image

Makanan Rendah Karbohidrat yang Berbahan Dasar Daging Bisa Menaikkan Berat Badan

GAYA HIDUP

Dec 28 2023, 08.01

Mereka yang menerapkan diet rendah karbohidrat tidak sehat sebagai strategi utama, rata-rata mengalami kenaikan berat badan sekitar 2,3 kg.


Copyright Katadata 2022