Pantai Goa Cina, Wisata Alami yang Unik di Malang Selatan
GAYA HIDUP
May 03 2023, 05.00
Pantai Goa Cina, salah satu dari sekian banyak pantai indah di Malang Selatan, merupakan tempat wisata alami nan unik. Pantai Goa Cina yang dulunya bernama Pantai Rowo Indah ini berlokasi di Dusun Tumpak Sewu, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Nama Goa Cina sendiri mulai melekat pada pantai ini ketika terjadi peristiwa kematian seseorang yang berkebangsaan Tionghoa dalam keadaan sedang bertapa di dalam gua, di kawasan pantai tersebut. Tidak bisa dipastikan kapan kematian pertapa Tionghoa tersebut, tapi masyarakat sekitar pantai yakin bahwa peristiwa itu terjadi sekitar 20 tahun yang lalu, dan sejak itulah Pantai Rowo Indah lebih dikenal dengan sebutan Pantai Goa Cina.
Akses menuju Pantai Goa Cina terbilang mudah, karena melewati Jalur Lingkar Selatan (JLS) dengan kondisi jalan raya yang sudah sangat baik. Meski begitu, para pengendara tetap harus berhati-hati, karena jalan menuju lokasi Pantai Goa Cina berliku-liku, ditambah dengan banyaknya hutan jati, perkebunan liar, serta jurang di sisi kiri dan kanan jalan.
Untuk memasuki Pantai Goa Cina, pengunjung harus melewati jembatan Bajul Mati terlebih dulu yang posisinya berada di atas muara laut. Jembatan Bajul Mati memiliki panjang 80 meter, dan lebar 20 meter untuk dua jalur, serta dilengkapi dengan arsitektur yang unik, yaitu berupa tiang melengkung di tengah jembatan dengan posisi membujur.
Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp15 ribu per orang, para pengunjung bisa menikmati indahnya ombak laut yang besar, pasir pantai yang berwarna putih, dan air laut yang begitu bening alami. Selain ombak, pasir putih, dan air laut yang bening, para pengunjung juga bisa menikmati indahnya hamparan laut lepas dari atas bukit kecil yang posisinya tepat di atas batu karang besar.
Apabila ingin mengunjungi goa tempat meninggalnya si pertapa Tionghoa, pengunjung juga harus mengeluarkan tarif tambahan sebesar Rp5 ribu.
Sebelum memasuki goa, ada baiknya pengunjung juga membaca peraturan yang ditempel di pintu masuk. Salah satu larangan tersebut adalah wanita yang sedang menstruasi tidak dapat memasuki goa peninggalan pertapa Tionghoa. Peraturan lain yang juga wajib dipatuhi adalah, para pengunjung tidak diperkenankan untuk berbicara dan berbuat sembarangan, serta berkata kotor.
Para pengunjung dipastikan tak akan menyesal jika berkunjung ke Pantai Goa Cina, karena pantai ini menyuguhkan panorama alami dan eksotik, di antaranya adalah tiga pulau yang ada di tengah pantai ini, yaitu Pulau Bantengan, Pulau Goa Cina, dan Pulau Nyonya.
Selain terkenal karena keberadaan Goa Cina, pantai ini juga memiliki keunikan lain yang kerap tak disadari oleh para pengunjung, yakni terjadinya gelombang bersimpangan dari tiga arah, selatan, timur dan barat.
Arus gelombang dari tiga arah itu selalu bertabrakan di antara Pulau Bantengan dan Pulau Nyonya, dan karena arus gelombang yang bertabrakan begitu kuat, sehingga memunculkan suara bergemuruh yang sangat keras.
Karena Pantai Goa Cina ini berada di Malang Selatan, maka tergolong sebagai pantai dengan ombak yang besar, maka tidak ada perahu nelayan yang berani bersandar di pantai ini.
Selain rumah makan yang menyuguhkan masakan ikan laut, Pantai Goa Cina juga menawarkan fasilitas berupa musala, toilet, kamar mandi, toko-toko souvenir, hingga penginapan.