Maybank Indonesia Bukukan Laba Sebelum Pajak Rp562 Miliar di Triwulan III
EKONOMI & BISNIS
Oct 30 2024, 18.24
Maybank Indonesia membukukan laba sebelum pajak pada triwulan III-2024 sebesar Rp562 miliar. Jumlah itu naik 44% secara year on year. Hal ini didukung oleh penyaluran kredit yang meningkat dan pendapatan fee-based yang membaik. Laba sebelum pajak pada sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2024 sebesar Rp845 miliar.
Laba sebelum pajak pada triwulan III-2024 naik 2,4% dibandingkan triwulan II-2024 sebesar Rp548 miliar. Hal ini turut memberi sinyal positif terhadap pendapatan bank setelah dilakukan pencadangan pre- emptive dalam nilai yang signifikan pada triwulan I-2024.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengatakan, Maybank Indonesia terus meningkatkan pencapaian bisnis dan profitabilitasnya, didukung pertumbuhan portofolio pembiayaan yang sehat di seluruh segmen, serta pendapatan non-bunga yang sejalan dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan.
“Upaya kami untuk terus memperkuat portofolio pembiayaan khususnya pada segmen non-ritel komersial dan UKM yang merupakan expertise kami telah terus menyumbang pendapatan secara menyeluruh, termasuk kredit segmen Korporasi besar dalam negeri yang belum lama ini diperkenalkan ke pasar. Demikian juga, pendekatan consumer centric yang kami terapkan dalam membangun solusi wealth,” jelas Steffano dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10/2024).
Pendapatan bunga (Interest Income) meningkat sebesar 10,2% year on year sejalan dengan penyaluran kredit dan komposisi aset produktif yang lebih baik. Beban bunga tetap tinggi, sehingga pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) turun sebesar 1,5%. Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) tertekan sebesar 55 bps menjadi 4,5%. Namun demikian, pendapatan bunga bersih pada triwulan III-2024 naik 3,1% dibandingkan triwulan II-2024 sehubungan dengan optimalisasi dana murah.
Pendapatan fee-based relatif stabil sebesar Rp1,43 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun pendapatan fee-based pada triwulan III-2024 naik sebesar 35,0% dibandingkan triwulan II-2024 yang didukung pertumbuhan fee dari bisnis Premier Wealth, pembiayaan otomotif roda dua anak perusahaan dan pendapatan dari asset recovery.
Total kredit yang disalurkan naik 8,8% pada sembilan bulan pertama 2024 menjadi Rp122,37 triliun dari Rp112,42 triliun. Kredit non-ritel dan ritel unit bisnis Community Financial Services (CFS) tumbuh signifikan sebesar 11,3% menjadi Rp79,80 triliun dari Rp71,70 triliun.
Selaras dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas bank, kredit komersial CFS non-ritel yaitu, Business Banking, mencatat pertumbuhan yang sighifikan sebesar 26,2% diikuti dengan kredit segmen UKM (diklasifikasikan sebagai SME+) yang juga tumbuh 21,6%, dan kredit UKM Ritel (diklasifikasikan sebagai RSME) yang tumbuh 15,8%.
Hal ini merupakan dampak dari langkah Bank dalam meningkatkan produktivitas di seluruh lini bisnis dan mempercepat penyediaan solusi perbankan kepada nasabah, serta sebagai dampak dari kolaborasi ‘One Maybank go-to-market’ yang semakin kuat.
Sementara, kredit CFS ritel juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,0% didukung oleh bisnis Kartu Kredit & KTA yang tumbuh 15,9%, dan kredit otomotif Anak Perusahaan yang tumbuh 4,3% di tengah penjualan otomotif roda empat ritel nasional yang turun 11,9%.
Pembiayaan KPR melanjutkan momentum pertumbuhannya sebesar 3,8% didukung langkah Pemerintah dengan memperpanjang insentif PPN bersubsidi sampai dengan akhir Desember 2024. Bank terus menjalankan cross-selling antar konglomerasi Maybank sejalan dengan pendekatan 'One Maybank go-to-market'.
Maybank Indonesia juga membukukan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp22,56 triliun, didukung pertumbuhan sebesar 44,1% untuk pembiayaan yang difokuskan pada pemanfaatan lahan secara berkelanjutan*, dan pembiayaan sektor UKM yang tumbuh 1,4% year on year. P
Pada September 2024, Maybank Indonesia menyalurkan pembiayaan untuk energi terbarukan dan transportasi ramah lingkungan sebesar Rp492 miliar. Total pembiayaan berkelanjutan menyumbang 20,6% terhadap total kredit yang disalurkan (Bank saja).
Simpanan nasabah naik 1,2% menjadi Rp115,88 triliun dari Rp114,50 triliun. CASA tumbuh 8,8% sedangkan Deposito Berjangka turun 6,1% Y-o-Y dan terus menurun sebesar 2,7% pada triwulan III-2024 dibandingkan triwulan II-2024.
Tahun ini jumlah pelari yang ikut nomor marathon di Maybank Marathon 2024 menjadi yang terbanyak dibandingkan event marathon lari lainnya di Indonesia.
Maybank Marathon telah mendapatkan sertifikasi dari International Measurement Certificate dan disahkan oleh Association of International Marathons and Distance Races (AIMS).