Uganda, Destinasi Baru untuk Investasi dan Wisata Alam Berkelanjutan
EKONOMI & BISNIS
Jul 07 2025, 12.52
Uganda dikenal sebagai Permata dari Afrika yang memiliki destinasi unggulan untuk wisata alam dan wisata berkelanjutan. Tak hanya terkenal dengan kekayaan satwa liar dan warisan budaya, Uganda kini mengundang para pemangku kepentingan dari Indonesia untuk menjajaki potensi besar negara ini sebagai gerbang investasi, kolaborasi, dan kemitraan jangka panjang di sektor pariwisata, teknologi informasi dan komunikasi, serta sumber daya mineral, minyak, dan gas.
Untuk mempererat koneksi dan pertumbuhan bersama, Uganda High Commission Malaysia akan menggelar Uganda–Indonesia Business Forum pada 10 Juli 2025 di Park Hyatt Jakarta. Forum ini akan memperkenalkan potensi pariwisata Uganda kepada wisatawan, pelaku usaha perjalanan, serta pebisnis yang ingin memperluas jangkauan mereka ke kawasan Afrika Timur.
“Indonesia adalah pasar penting bagi Uganda. Kedua negara sama-sama kaya akan destinasi wisata, sumber daya mineral, minyak, dan gas yang membuat peluang kemitraan semakin terbuka. Forum ini bukan hanya ajang untuk menampilkan keindahan Uganda, tetapi juga sarana untuk menjajaki pertumbuhan bersama,” ujar H.E Dr. Betty Oyella Bigombe, Duta Besar Uganda untuk Malaysia yang juga terakreditasi di Indonesia.
Forum ini akan menyoroti pertumbuhan pesat Uganda di sektor perjalanan, pengembangan mineral, minyak dan gas, serta inovasi digital. Uganda menawarkan peluang besar dalam eksplorasi mineral dan pengolahan bernilai tambah, khususnya dalam praktik pertambangan berkelanjutan yang mendukung masyarakat lokal dan menjaga kelestarian lingkungan.
Peluang investasi juga tersedia di bidang infrastruktur tambang, pabrik pengolahan, dan solusi energi. Di sektor teknologi informasi dan komunikasi, Uganda tengah gencar mendorong modernisasi industri dan pengembangan kawasan teknologi (technology parks). Forum ini akan menjadi ajang berbagi pengetahuan, riset bersama, dan kolaborasi inovatif antara institusi dan perusahaan dari kedua negara.
“Forum ini bertujuan untuk membangun jembatan antar bangsa, dan antar industri. Indonesia memiliki apresiasi tinggi terhadap alam dan budaya, di sinilah kami melihat peluang kolaborasi di sektor perhotelan, pengembangan tur, dan ekowisata berbasis komunitas,” tambah Dr. Bigombe.
Forum ini akan mengundang para pelaku perjalanan, pemimpin bisnis, investor, dan media untuk turut serta dalam forum ini. Acara ini akan menghadirkan sesi diskusi yang mendalam, lokakarya, dan peluang jejaring guna memperkuat kolaborasi lintas negara serta membuka potensi pasar baru.