AGII Technical Seminar 2025, Perkuat Ekosistem Gas Industri Indonesia Menuju Masa Depan Rendah Karbon
EKONOMI & BISNIS
Dec 01 2025, 10.23
Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) menyelenggarakan AGII Technical Seminar 2025 sebuah forum strategis tahunan yang mempertemukan regulator, pelaku industri, praktisi teknis, hingga akademisi untuk memperkuat kompetensi, keselamatan, dan daya saing sektor gas industri Indonesia yang diikuti oleh sekitar 150 peserta.
Acara ini berlangsung di Novotel Jakarta Cikini dengan mengusung tema “Strengthening Indonesia’s Industrial Gases Ecosystem for a Low-Carbon Future.” Seminar ini diharapkan menjadi ruang belajar bersama, ruang berbagi pengetahuan, serta ruang memperkuat kolaborasi lintas pemangku kepentingan ekosistem gas industri nasional.
Ketua Umum AGII, Rachmat Harsono, menegaskan bahwa penguatan kompetensi dan keselamatan merupakan prioritas utama asosiasi.
“Keselamatan kerja bukan sekadar persoalan teknologi atau peralatan, tetapi dimulai dari kompetensi manusia yang mengoperasikannya. Karena itu AGII berkomitmen memperkuat standar kompetensi nasional dan memastikan seluruh insan gas industri memiliki keterampilan yang terukur dan setara dengan standar internasional,” ujarnya.
Langkah ini diwujudkan melalui penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor gas industri, yang tengah dikembangkan bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ketenagakerjaan. Standar ini diharapkan menjadi landasan agar seluruh tenaga teknis dan operator di sektor gas industri bekerja dengan aman, efisien, dan konsisten dengan regulasi yang berlaku.
Selain itu, AGII juga meluncurkan Buletin AGII yang memuat kebijakan teknis, perkembangan regulasi dan AGII News yang memuat isu terkini pada gas industri Indonesia. Inisiatif ini dihadirkan agar seluruh insan gas industri dapat memperoleh informasi secara holistik dan selalu aktual, sekaligus memperkuat literasi ekosistem gas industri.
Dalam rangka memperkuat kapasitas SDM industri, seminar ini turut menghadirkan agenda penting berupa penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara AGII dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Kerja sama strategis ini menjadi fondasi pengembangan kompetensi, sertifikasi profesi, serta peningkatan kapasitas teknis para insinyur dan tenaga profesional di sektor gas industri yang kredibel melalui pelatihan, standardisasi, dan harmonisasi metode teknik sesuai kebutuhan industri modern.
Hadir memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi AGII Technical Seminar 2025, Sri Bimo Pratomo, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, menegaskan dukungan pemerintah terhadap penguatan ekosistem gas industri yang sejalan dengan transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Bimo menekankan peran strategis sektor ini dengan menyoroti hidrogen dan amonia sebagai komoditas prioritas nasional serta menutup dengan ajakan kolaborasi. “Sektor gas industri memegang peranan penting baik sebagai penopang proses produksi maupun bagian dari rantai nilai keberlanjutan energi dan lingkungan. Melalui seminar ini, besar harapan kami agar pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri dapat memperkuat kolaborasi menuju masa depan rendah karbon,” ungkapnya.
Sekretaris Jenderal PII, Teguh Haryono menyambut positif kerja sama ini sebagai langkah visioner dalam mempersiapkan tenaga insinyur Indonesia agar memiliki standar kompetensi yang semakin kuat dan relevan. “Kolaborasi dengan AGII ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ekosistem profesi teknik di Indonesia. Kami percaya bahwa standardisasi dan pengembangan kapasitas tak mampu berjalan sendiri melainkan perlu kemitraan strategis dengan industri agar kompetensi para insinyur benar-benar selaras dengan kebutuhan lapangan,” tutur Teguh