Wamenparekraf: Arsitektur Bisa Jadi Magnet untuk Menarik Wisatawan
EKONOMI & BISNIS
Feb 23 2024, 05.32
Arsitektur sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif Indonesia memiliki kaitan erat dengan pariwisata. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan, apabila sektor pariwisata berkembang, maka ekonomi kreatif juga turut berkembang.
"Kami melihat industri arsitektur ke depan sangat prospektif dan positif. Karena bisa saya katakan di sini, ini didukung investasi pariwisata di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun.Kami harapkan gambaran ini bisa mendorong industri arsitektur. Karena kita melihat ada tren ke depan bahwa arsitektur sebagai daya tarik pariwisata," kata Angela dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kata Angela, potensi alam dan budaya lokal yang ditunjang dengan kehadiran arsitektur dan desain interior yang memberikan kenyamanan dan nilai karya seni pada akomodasi pariwisata seperti hotel, villa, hingga restoran akan menjadi magnet bagi wisatawan.
"Jadi bukan hanya sekadar gedung. Melainkan melalui bangunan-bangunan tersebut muncul suatu esensi budaya yang ditonjolkan, atau bahkan keunikan tiap daerah tergantung dimana bangunan itu didirikan. Tentu ini akan menjadi story telling yang kuat," kata Angela.
Angela membuka "ARCH:ID 2024" yang merupakan pameran dan konferensi arsitektur terbesar dan paling bergengsi di Indonesia. Event ini merupakan inisiasi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bekerja sama dengan PT. CIS Exhibition yang telah konsisten menyelenggarakan event tahunan ARCH:ID.
Dalam ARCH:ID 2024, Kemenparekraf berkesempatan menghadirkan instalasi arsitektur yang bertemakan kelokalan. Dimana material yang digunakan berwarna alam yakni kayu.
Benang merah dari arsitektur ini adalah bentuk atap tradisional Indonesia yang kemudian dieksplorasi menjadi bentuk yang unik dan berbeda. Instalasi tersebut adalah hasil dari para peserta yang mengikuti program "Workshop Kolaborasi Arsitektur" Kemenparekraf pada 2023.