Mengenal Post-Holiday Blues Beserta Gejalanya dan Cara Mengatasinya
GAYA HIDUP
Apr 18 2024, 12.29
Post-holiday blues biasanya mengacu pada tekanan mental, kecemasan, dan kesedihan jangka pendek yang muncul setelah liburan. Adalah hal yang umum terjadi setelah semua keceriaan di masa liburan, kemudian orang-orang merasakan kekecewaan atau kesedihan saat harus kembali ke rutinitas seperti sebelumnya.
Post-Holiday Blues biasanya tidak berlangsung lama, kebanyakan orang akan kembali normal setelah beberapa saat. Meski begitu, selama Post-Holiday Blues ini emosi orang-orang cenderung meningkat, bahkan terkadang sulit diatur. Hal ini karena selama liburan mereka tak memiliki jadwal tetap untuk beraktivitas, sehingga kegiatan yang dilakukan cenderung tidak teratur.
Dilansir dari Very Well Mind, ada delapan tanda atau gejala Post-Holiday Blues yang wajib diketahui, yaitu cemas, tidak termotivasi, mudah tersinggung, murung, stres, tertekan, tidak bisa tidur, dan khawatir akan keuangan.
Seperti Apa Perasaan saat Post-Holiday Blues? Kadang-kadang disebut sebagai "sindrom pasca-liburan", yaitu orang-orang mencari cara untuk kembali ke rutinitas pekerjaan seperti biasa. Meskipun tidak mencerminkan kasus depresi yang serius dalam banyak situasi, emosi yang terlibat dalam Post-Holiday Blues sangat beragam.
Emosi yang umum dirasakan orang-orang saat Post-Holiday Blues adalah: 1. Kekosongan Hati dan Kekecewaan Berbagai alasan, termasuk kelelahan, dapat menyebabkan timbulnya perasaan hampa atau kekosongan hati dan kekecewaan. Salah satu penyebab kekosongan hati dan kekecewaan yang paling menonjol adalah rasa rindu akan hiruk-pikuk liburan, di mana keluarga berkumpul untuk wisata dan bersenang-senang, sedangkan di sisi lain orang-orang tersebut juga masih memiliki tanggungjawab akan tugas-tugas di kantor yang harus diselesaikan. 2. Kesepian Kesepian bisa muncul, manakala orang-orang harus tetap bekerja di saat musim liburan. Entah itu menyelesaikan tugas dari rumah atau tempat lain, yang jelas kesibukan itu pasti membuat orang-orang tak bisa bepergian bersama keluarga untuk menyegarkan pikiran.
Bagi mereka yang merasa kesepian selama musim liburan atau sesudahnya, psikolog menyarankan untuk menumbuhkan rasa syukur dan berbaik sangka pada diri sendiri.
3. Stres dan Kehilangan Alasan lain yang membuat orang-orang merasakan kesedihan saat Post-Holiday Blues adalah karena stres dan kehilangan. Jika saat liburan orang-orang terbiasa dekat dengan keluarga, dan saat liburan usai harus kembali ke kota tempat bekerja, hal itu tentu meningkatkan rasa kehilangan dan stres yang mendalam.
Cara Mengatasi Post-Holiday Blues Memulihkan diri dari kesedihan Post-Holiday Blues apat memakan waktu, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mulai merasa lebih baik saat kembali ke dalam rutinitas. 1. Memberi Waktu pada Diri Sendiri Memberi diri sendiri waktu berarti memberi waktu tambahan untuk segala hal pada diri sendiri, mulai dari merapikan barang hingga membaca email terkait pekerjaan.
Jadwalkan satu atau dua hari sebagai waktu untuk mengejar ketertinggalan dalam pekerjaan, dan waktu ini sebagai perbaikan serta persiapan diri sebelum kembali ke rutinitas biasa.
2. Terhubung Dengan Orang Lain Ubah suasana hati dengan membatasi media sosial. Bicaralah dengan teman-teman melalui telepon atau secara langsung.
Komunikasikan tentang segala isi hati yang dirasakan. Ceritakan kepada orang-orang terdekat tentang apa yang dialami, karena mereka mungkin bisa membantu.
3. Merawat dan Menjaga Diri Sendiri Bersikaplah baik pada diri sendiri. Berikan waktu untuk diri sendiri dan lakukan perawatan diri. Perawatan diri sangat penting ketika hati dilanda kesedihan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merawat dan menjaga diri sendiri adalah dengan berolahraga, tidur yang cukup, kembali menekuni hobi, menonton film kesukaan, melakukan perawatan di salon atau spa atau melakukannya sendiri di rumah, dan menyegarkan pikiran di alam bebas.