Jepang Jadikan Toilet Umum sebagai Destinasi Wisata untuk Turis
GAYA HIDUP
Aug 04 2024, 11.01
Tidak hanya Shibuya atau Taman Shinjuku Gyoen, kini Tokyo memiliki atraksi-atraksi wisata baru yang tidak biasa untuk memanjakan wisatawan: yaitu toilet umum.
Tempat buang hajat itu kini menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang menarik dikunjungi. Pemerintah Jepang melalui Tokyo Toilet Project (TPP) telah memugar dan mempercantik toilet-toilet umum di Tokyo agar lebih estetik.
Tidak tanggung-tanggung, 15 desainer kelas dunia diundang untuk merancang toilet umum tersebut agar tidak hanya indah, tapi juga mudah diakses siapa saja.
Tujuan dari TPP ini adalah untuk mempromosikan penggunaan toilet umum dan menghilangkan stigma bahwa tempat ini gelap, tidak aman, dan menjijikkan, terutama bagi anak-anak dan perempuan.
Bahkan sudah ada paket wisata toilet umum di Jepang dengan menggunakan shuttle bus dua pekan sekali di dua jalur, biayanya sekitar ¥4,950 (Rp540 ribu). Bus ini akan melintasi 13 toilet cantik yang memanjakan mata.
Dilansir dari laman Channel News Asia, berikut adalah sejumlah toilet umum di Jepang yang dijadikan tempat wisara bagi turis.
1. Toilet umum Taman Nabeshima Shoto
Arsitek Kengo Kuma merancang toilet ini agar penggunanya merasa lebih dekat dengan alam. Terletak dekat taman bermain yang berhadapan dengan lebatnya pepohonan, toilet umum ini tak ubahnya desa tersembunyi di dalam hutan. Ada lima bilik yang bersih di dalamnya. Di temboknya terdapat potongan-potongan kayu cedar, membuat kita seakan berada di tengah-tengah rimbunnya belantara.
2. Toilet umum Taman Yoyogi Fukumachi
Toilet rancangan arsitek pemenang Pritzker Prize, Shigeru Ban, menggunakan teknologi canggih untuk membuat orang lain tahu biliknya sedang digunakan atau tidak.
Ketika tidak ada orang, biliknya akan transparan dengan kaca berwarna cerah nan menarik. Namun ketika terkunci, panel kaca akan berubah buram sehingga privasi penggunanya tetap aman.
3. Toilet umum Taman Haru-No-Ogawa
Shigeru juga merancang toilet cantik yang sama di taman Haru-No-Ogawa. Bedanya, di toilet ini kacanya akan berubah warna jika ada yang menggunakannya, dari hijau toska menjadi biru, dan dari oranye menjadi ungu.
4. Toilet umum Taman Jingu-Dori
Arsitek dan pemenang Pritzker Prize, Tadao Ando, menggambarkan toilet umum sebagai tempat di mana orang dapat mencari ketenangan.
Dengan konsep tersebut, ia merancang toilet minimalis melingkar dengan dinding dari logam vertikal yang sekaligus memastikan udara bersirkulasi dengan baik. Kanopinya berbentuk bundar dan berfungsi sebagai tempat untuk Amayadori, yang berarti menunggu hujan dalam bahasa Jepang.
5. Toilet umum Yoyogi Hachiman
Terletak di bawah perbukitan yang menanjak menuju kuil Yoyogi Hachiman, dulu toilet umum ini gelap dan horor. Kesan itu berubah berkat kepiawaian pemenang Pritzker Prize, Toyo Ito, dalam melakukan rancang bangun.
Toyo ingin membuat toilet tersebut memiliki penerangan yang cukup, sehingga penggunanya tidak perlu khawatir menggunakannya di malam hari. Dia merancang toilet umum itu menyerupai jamur yang tumbuh dari tanah. Ubin bergradasi coklat mewakili energi bumi yang naik ke langit.