Industri Kosmetik di Indonesia Sudah Menjadi “Black Ocean”

blog_10

GAYA HIDUP

Aug 14 2025, 00.26

Industri kosmetik di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Pada tahun 1970-an, hanya ada 50 pemain di industri komestik. Jumlah itu meningkat menjadi 1.700 pe,ain pada kuarter ketiga di 2024.

CEO Martha Tilaar, Kilala Tilaar mengungkapkan, industri kosmetik di Indonesia sudah bukan lagi red ocean melainkan sudah menjadi black ocean.

“Industri kosmetik ini memang besar nilainya 1,9 miliar dolar AS yang pertumbuhannya juga seksi banget di angka 5% lebih. Nah ini membuat semua orang tuh kepingin kayaknya cari cuan atau cari makan di kosmetik. Nah karena itu bukan hanya manis-manisnya aja nih dunia kosmetik, tetapi kita justru mengalami challenges yang sangat besar. Ya pasar kosmetik itu udah bukan jadi lagi red ocean lagi, tetapi udah menjadi black ocean,” ungkap Kilala saat menjadi pembicara di ajang Permata Bank Wealth Wisdom 2025 di Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/8/2025).

Kilala mengibaratkan sudah terjadi bunuh-bunuhan luar biasa di industri saking ketatnya persaingan. Persaingannya, kata dia, bukan hanya merek besar melawan kecil, tetapi juga merek kecil melawan yang kecil dan mereka besar melawan yang besar. 

Selain itu, kata Kilala, persaingan juga semakin ketat dengan munculnya produk dari Cina dengan kemasan yang menarik serta harga yang lebih murah.

“Nah ini kemarin saya akhirnya belajar ke Shanghai ke pabrik milik teman saya. Dia bawa saya ke pabriknya. Nah sekarang sudah berubah banget. Cina itu sudah menggunakan AI untuk formulator. Jadi saya masuk ke lab dia, namanya kerjaan farmasi sudah nggak ada lagi. Cina itu sudah menggunakan AI untuk formulator. Jadi saya masuk ke lab dia, itu nanti lagi namanya kerjaan farmasi sudah nggak ada lagi,” ungkap Kilala.

Menurut Kilala, pabrik di Cina sudah menggunakan blockchain dan AI untuk bisa menciptakan formula dan turunan dan alternatifnya. Jadi tinggal diprompt mau buat apa dan mereka bisa mengeluarkan formulanya. 

“Jadi dari AI, formula jadi, penimbangan segala macem dibuatnya dari robotik. Sehingga nggak ada orang di dalam lab dia. Jadi luar biasa sangat, luar biasa. Tetapi yang membuat saya lebih percengang itu adalah mentalitas. Ini kan kita ngomong tentang wealth wisdom gitu ya. Ternyata orang Cina itu luar biasa mentalitasnya. Mereka punya mentalitas 996 yaitu kerja dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam selama 6 hari,” jelas Kilala.

Kata Kilala, perusahaan kosmetik di Indonesia harus beralih dari konvensional ke digital agar bisa terus bertahan. Hal ini sudah dilakukan di Martha Tilaar sehingga perusahaan kosmetik ini masih bisa tetap bertahan selama 54 tahun di Indonesia.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022