Buat pecinta musik rock, nama Air Supply mungkin sudah tidak asing di telinga. Grup musik asal Australia ini sudah menghasilkan banyak lagu hits sejak pertama kali dibentuk pada 1975. Sebagian besar lagu-lagu hits Air Supply bertemakan cinta. Mulai dari The One That You Love, All Out of Love, Making Love out of Nothing at All, hingga hits mereka di era 90-an yaitu Without You dan Goodbye.
Pada 27 September 2025 lalu, Air Supply menggelar konser merayakan ulang tahun mereka ke-50 di stadion Tennis Indoor Senayan dengan promotor Rajawali Indonesia. Graham Russel dan Hitchcock menjadi personel asli Air Supply yang masih bertahan sejak pertama kali dibentuk.
Malam itu, mereka ditemani Aaron McLain (gitaris dan juga direktur musik), Mirko Tessandori (keyboard), Doug Gild (bass) dan Pavel Valdman (drums). Tepat pukul 20.30 WIB, Russel Hitchcock membuka konser dengan lagu Sweet Dreams, yang merupakan single keempat dari album The One That You Love (1981).
Mengenakan blazer berwarna merah dengan lapisan kemeja hitam, suara Russel Hitchcock memang tidak bisa lagi mencapai nada-nada tinggi. Namun, pria 76 tahun itu masih mampu membuai telinga penonton dengan lirik-lirik romantis.
Sekitar 5 ribu penonton yang memadati Tennis Indoor Senayan pun ikut bernyanyi bersama saat sejumlah lagu hits Air Supply dibawakan Russel dam Graham. Mulai dari Even the Nights are Better, Just as I am dan Every Woman in the World.
“Apa kabar, saya berharap kalian semua dalam keadaan terbaik dan terima kasih sudah datang. Kami akan membuat malam ini menjadi konser terbaik di sepanjang karir kami. Malam ini, kami menjadi milik Anda dan Anda menjadi milik kami,” kata Graham Russel.
Mayoritas lagu yang dibawakan Air Supply adalah hits mereka di era 80-an. Hanya ada dua lagi yang jadi hits di era 90-an yaitu Without You yang diambil dari album The Earth Is pada 1991. Lagu ini sempat dinyanyikan ulang oleh Mariah Carey dan menjadi hits. Lagu kedua adalah Goodbye dari album The Vanishing Race pada 1993.
“You would never ask me why, my heart is so disguised, I just cant live a lie anymore. I would rather hurt myself than to ever make you cry, there’s nothing left to say but goodbye.”
Di masa itu, lagu ini menjadi lagu yang paling sering diputar di radio dan juga video klipnya berulang kali tampil di layar MTV. Tidak heran apabila sebagian besar penonton hapal di luar kepala dengan reffrain lagu tersebut.
Graham menjadi personel Air Supply yang paling sering berkomunikasi dengan penonton.
“Saya kenal Russel dalam sebuah paduan suara di gereja pada 1975. Tak lama kemudian kami membentuk grup musik. Lalu kami sempat diajak untuk tur ke Amerika Serikat. Kami tampil di stadion bisbol, football dan tempat besar lainnya. Kami merasa sudah sangat terkenal. Tapi ketika kami kembali ke Australia, ternyata kami belum apa-apa, sampai akhirnya lagu berikut ini menjadi hits,” ujar Graham sambil memainkan intro lagu Two Less Lonely People in the World dengan gitarnya.
Lagu-lagu cinta memang menjadi kekuatan utama dari Air Supply. Tidak heran apabila fans Air Supply berasal dari banyak kalangan: tidak hanya kelompok milenial tetapi juga Gen Z.
Meski jarang berkomunikasi langsung dengan penonton, Russel berulang kali melemparkan ciuman ke arah penonton. Ia berjalan dari sisi kiri panggung hingga sisi kanan panggung sambil melambaikan tangan kepada penonton.
Ketika Russel memperkenalkan satu per satu personel Air Supply yang ada di atas panggung, tepuk tangan penonton bergemuruh saat nama Pavel Valdman disebut sebagai drummer. Pavel adalah sosok pria berbadan atletis dengan wajah tampan.
“Terima kasih atas sambutannya yang meriah, saya khawatir Pavel akan minta kenaikan gaji setelah ini. Saya hanya ingin memberitahu kepada kalian semua, bahwa Pavel masih single,” ujar Russel yang langsung disambut tepuk tangan dari penonton perempuan.
Selama 1 jam 50 menit, Air Supply membawa penonton kilas balik ke era 80-an dam 90-an dengan lagu-lagu cinta yang romantis. Russel dam Graham seakan merayakan 50 tahun luapan energi cinta Air Supply bersama ribuan penonton.
Goodbye dan Without You adalah hits Air Supply di era 90-an yang sangat dihapal oleh penonton. Namun, lagu anthem malam itu tidak lain dan tidak bukan adalah Making Love Out of Nothing at All. Nyaris semua penonton ikut bernyanyi bersama Russel. All Out of Love menjadi lagu pamungkas konser 50 tahun Air Supply. Di usia yang sudah tidak muda lagi, Russel Hitchcock dan Graham Russel membuktikan bahwa umur hanyalah sekadar angka. Mereka tetap bisa tampil atraktif di atas panggung dan membius penonton dengan lagu-lagu cinta. Fans Air Supply sepertinya akan tetap mencintai Russel Hitchcock dan Graham Russel apa adanya seperti salah satu lagu hits mereka di pertengahan 80’an, Jus as I am.
“And you say you love me just as I am
You always treat me the best that you can
You always want me need me, love me baby just as I am”