Investor Film di Asia Mulai Tertarik Produksi Film Indonesia
GAYA HIDUP
Nov 10 2025, 14.30
Jumlah penonton film di Indonesia yang terus meningkat setiap tahun menjadi daya tarik bagi investor di luar negeri untuk memroduksi film Indonesia. Business Director of Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market Sekarini Seruni mengungkapkan, saat menghadiri Festival Film Cannes beberapa waktu lalu, industri film Indonesia tengah menjadi sorotan.
Karena, kata Seruni, jumlah penonton Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Berbeda dengan pasar film di negara Asia lainnya yang justru turun. Seruni menambahkan, JAFF Market tahun ini siap untuk menawarkan investor di Asia agar tertarik untuk memroduksi film Indonesia.
“Tahun lalu saja jumlah penonton Indonesia mencapai 80 juta orang. Tahun ini sampai sekarang sudah melebih 80 juta penonton. Jadi, mereka sangat melihat potensi untuk mungkin ke produksi juga gitu, sehingga jatuhnya mereka mungkin melihatnya penonton disana lagi kurang oke, jadi mereka memindahkan segalanya ke Indonesia,” kata Sekaruni.
Sekaruni menambahkan, JAFF Market telah menjadi destinasi utama bagi industri film dan kreatif yang sedang berkembang pesat di kawasan ini. Berada di pusat booming industri film Indonesia, JAFF Market menghubungkan pembuat film, pencipta konten, investor, pembeli, lembaga film, media, dan pemimpin industri dalam satu ekosistem yang kuat.
“Kalau aku melihat film itu sudah menjadi sebuah komoditas ekonomi ya. Maksudnya, kalau kita lihat itu kan, sebenarnya ketika kita bikin film, menggerakannya itu banyak. Membuka lapangan kerjanya itu banyak, lintas sektor mulai dari penulisnya, mulai dari production house-nya, bahkan bioskopnya. Dan juga mungkin kalau misalkan dilihat, kalau film sudah secara komersial berhasil, pasti akan menjadi sebuah IP. Dimana nanti IP itu bisa berkembang jadi merchandise gitu kan. Nah itu kan juga menghidupi yang lain,” jelas Sekaruni.
JAFF Market muncul ke panggung pada tahun 2024 dan langsung mencatatkan diri sebagai salah satu pasar film dan konten terkemuka di Asia. Pada tahun pertama, JAFF Market menarik 6.732 peserta dari 19 negara. Kata Sekaruni, JAFF Market menjadi gerbang menuju industri film Indonesia yang sedang berkembang pesat, dan menjadi pasar film terkemuka di Asia Tenggara dalam memfasilitasi kolaborasi dan peluang. Dengan program yang kuat, JAFF Market terus berkembang sebagai acara terkemuka yang berkomitmen untuk mendorong inovasi dan memperkuat ekosistem film Indonesia yang dinamis.
“Tahun 2025 menandai tonggak sejarah penting bagi Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) saat merayakan dua dekade dukungannya terhadap sinema Asia. Selama bertahun-tahun, JAFF telah berkembang menjadi festival film terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia, menyediakan platform vital bagi para pembuat film sambil memfasilitasi kolaborasi lintas budaya di tingkat nasional dan internasional. Tahun ini, JAFF dan JAFF Market akan digekar pada 29 November hingga 6 Desember 2025,” pungkas Sekaruni.