Festival Budaya Indonesia Kembali Menggema di Negeri Dua Benua

blog_10

GAYA HIDUP

Dec 02 2025, 21.24

Diaspora pelajar Indonesia di Turki kembali mempersembahkan kekayaan budaya Nusantara melalui Muhteşem Endonezya, festival ini merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Sakarya. Festival budaya yang menampilkan kekayaan tradisi dari berbagai daerah nusantara ini digelar di Universitas Sakarya, tepatnya di Kongre Merkezi Sakarya, pada akhir November lalu.

Menuju malam puncak Muhteşem Endonezya, pada tanggal 25 November 2025, yakni 3 hari sebelum malam puncak digelar. Diaspora Indonesia bekerja sama dengan mahasiswa lokal menggelar acara Batik x Ebru sebagai wadah untuk mempromosikan acara Muhtesem Endonezya. Acara ini dibuka dengan penampilan tari tradisional yang ditampilkan oleh mahasiswa Indonesia dan juga mahasiswa turki.

Batik x Ebru merupakan pertukaran budaya antara Indonesia dan Turki, mahasiswa lokal dan mahasiswa internasional berkesempetan mempelajari teknik batik tradisional Indonesia sekaligus mengenal seni Ebru khas Turki. Tidak hanya itu, juga ada beberapa stand yang terdiri dari stand pengenalan budaya yang memperlihatkan barang-barang tradisional, stand baju-baju tradisional dan juga stand baju atau kain batik yang sengaja dipamerkan dan diperbolehkan untuk dicoba.

Uniknya, Batik dan Ebru memiliki cirri khas yang sama, yaitu sama-sama melukis. Jika batik melukis melalui canting diatas kain, Ebru ialah teknik melukis diatas air. Alunan musik Indonesia dan juga turki berpadu dalam satu rasa bahagia yang menggema melalui tawa pada malam itu. Acara ditutup dengan sesi foto bersama serta pesan untuk tidak lupa menghadiri malam puncak yang lebih spektakuler.

Muhteşem Endonezya tahun ini mengusung tema “Story Of Dreamland” . sebuah narasi simbolis untuk menampilkan keragaman budaya, bahasa, dan agama di Indonesia. Melalui photo booth yang menggambarkan peta Indonesia beserta penjelasannya, pengunjung diajak memahami bahwa meskipun terdiri dari ribuan pulau dan etnis, Indonesia adalah satu kesatuan yang utuh. Festival ini menjadi ajang untuk memperkenalkan sejarah, keunikan, dan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional.

Reisyaff  Fiermy Cantando Abiyu, selaku ketua panitia dalam acara Muhteşem Endonezya menyampaikah bahwa Indonesia milik kita bersama, meskipun melalui proses panjang yang tidak mudah, namun acara ini terselenggara dengan baik. 

“ Semoga dari terselenggaranya acara ini, orang Indonesia sadar bahwa negara Indonesia sangat indah dan patut diperkenalkan ke kancah dunia. Tetaplah menjadi wakil Indonesia dimanapun kita berada serta menjunjung tinggi nama baik Indonesia. Saya berharap melalui acara ini, orang luar dapat memahami bahwa mengenal budaya baru itu tidak selalu membosankan, justru sangat menyennagkan, oleh karena itu kami kemas acara ini melalui beberapa penampilan tari tradisional yang berpadu dengan drama”, ungkapnya. 

Area acara sudah dipadati pengunjung sejak jam 15.00 TRT, sedangkan registrasi akan dibuka pada jam 16.00 TRT. Sebegitu antusiasnya mereka dalam memeriahkan acara malam puncak Muhteşem Endonezya tahun ini. Sistem registrasi yang dipisah antara pengunjung Indonesia dengan pengunjung internasional menjadikan registrasi kali ini lebih terstruktur. Para Pengunjung akan mendapatkan gantungan kunci berbentuk dompet yang terbuat dari kain batik sebagai hadiah. Serta akan mendapatkan uang mainan sebagai alat tukar untuk mengambil snack yang disediakan. 

Pembukaan secara resmi dibuka tepat pada pukul 18.00 TRT, pembacaan tilawah menjadi pembuka pada acara Muhteşem Endonezya, dilanjutkan menyanyikan lagu nasional Turki dan lagu nasional Indonesia. 

Wakil Rektor Universitas Sakarya, Özer Köşeoğlu, meyampaikan apresiasi atas keseriusan mahasiswa Indonesia dalam menyelenggarakan festival budaya tersebut serta menekankan pentingnya budaya dalam suatu bangsa.

Momen pembukaan ditandai dengan bunyi angklung, yang dimainkan oleh Achmad Rizal Purnama, Duta Besar Indonesia untuk Turki, menandai dimulainya rangkaian puncak acara. Disambung dengan prolog drama berupa narasi pembuka legenda yang menceritakan tentang Arsa yang masih dalam proses pencarian dreamland hingga bertemu sang dewi dreamland. 

Melalui keingintahuan Arsa tentang pulau dan sejarah Indonesia berbekal dengan buku milik kakeknya, terceritakanlah sejarah Indonesia yang diikuti oleh tarian tradisional dari berbagai daerah, seperti tari saman, silat, tari piring, tari kembang kipas, tari jejer gandrung, tari dayak, tari 4 etnis dan tarung sarung, kecak dan juga tari timur. Para penonton dari berbagai negara akan mengetahui nama tarian-tarian tersebut lewat drama yang berlangsung bergantian dengan pertunjukan.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022