Cerita First Time Runner di MN Run 2024: Disalip Emak-emak Hingga Gigit Medali
LAINNYA
Apr 28 2024, 17.19
Mangkunegaran Run in Solo 2024 yang digelar Minggu (28/4//2024) diikuti sekitar 3.200 pelari dari Solo dan juga luar Solo. Acara ini merupakan rangkaian acara Adeging Mangkunegaran ke-267 yang digelar oleh Pura Mangkunegaran, Katadata, Yayasan DNC dan juga PermataBank. Ada tiga nomor perlombaan yaitu 5K, 10K dan 21K atau Half Maraton.
Tidak semua peserta adalah pelari yang sudah pernah mengikuti lomba lari jarak jauh. Salah satunya adalah Sabri Rasyid yang merupakan Assistance Vice Presiden External Communication PT Telkom.
“Salah satu niat termudah diucapkan atau ditulis, adalah : besok saya akan lari pagi biar sehat. Dan itu sudah lewat berapa kali ganti kalender. Tetap saja berat banget untuk dilakoni. Bangun Subuh sudah sukses karena sekalian salat Subuh, tapi sesudahnya? Kalau gak lanjut tidur, yaa persiapan ke kantor. Niat lari pagi pun sirna. Begitulah berulang. Subuh kali ini, agak laen. Terpaksa bangun subuh lanjut persiapan lari. Gak sempat sarapan, langsung menuju lokasi. Lokasinya di Pura Mangkunegaran Solo. Katadata punya hajatan, namanya Mangkunegaran Run in Solo,” kata Sabri.
Sabri mengakui Mangkunegaran Run in Solo merupakan event lari pertama yang diikutinya. Dia memilih nomor 5K.
“Jujurly, baru kali ini saya ikutan event lari. Saya memilih kategori 5K. Menyesuaikan dengan usia Kepala 5. Secara cocoklogi, cocok. Start dimulai jam 5.30, hampir 1.900 peserta kategori 5K langsung bergerak. Dominan kaos hijau, sesuai race pack. Sepatu dan topi warna-warni. Semua semangat. Seru di awal. Surut di akhir, mungkin kecapean,” ungkap Sabri.
Sebagai first timer di event lari, Sabri tidak memaksakan diri untuk konsisten berlari. Justru, dia lebih sering berjalan dan sesekali jalan cepat. Dia tidak mau memaksakan diri karena lututnya pernah dioperasi dan dokter menyarankan untuk aktif jalan.
Ada cerita lucu ketika Sabri mengikuti lomba lari Mangkunegaran Run in Solo 2024.
“ Satu, dua, tiga kilometer sudah lewat. Napas masih belum ngos-ngosan. Disalip pelari muda aman. Saya gak terpancing untuk lari. Masalahnya, saya disalip 3 orang emak-emak senior. Ini benar-benar menggoda kaki. Sungguh tersiksa. Saya pun pura-pura menepi, ikat tali sepatu yang masih kencang. Biar menjauh dari mereka. Nampak, emak-emak tadi mampir di penanda km 4 ber selfie-ria. Masih ketawa ketiwi. Bagaimana mau kabur?” kata Sabri.
Meski berstatus first timer, Sabri berhasil menyentuh garis finis dengan catatan waktu 1 jam 34 menit. Dia mendapatkan medali sebagaia finisher 5K.
“Langsung ikutan gaya gigit medali. Gak mau kalah sama millenial. Teman nanya, pace berapa pak? Yaa saya gak pakai pace bang. Ini malah pacce' (artinya apes alias kacau dalam bahasa Makassar). 19 menit per kilometer. Jauh lebih lambat dibanding emak-emak senior tadi…..” pungkas Sabri.