Gaungkan Aksi Penyelamatan Bumi, WWF Indonesia Luncurkan Kampanye Beyond Wildlife untuk Indonesia
LAINNYA
Dec 09 2024, 13.38
Yayasan WWF Indonesia meluncurkan kampanye publik, bertajuk Beyond Wildlife untuk Indonesia. Kampanye ini adalah upaya pengingat bagi publik bahwa pelestarian alam bukan hanya satwa liar tetapi juga tentang keberlanjutan hidup kita, manusia.
CEO Yayasan WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengatakan, Beyond Wildlife Untuk Indonesia menjadi simbol bahwa kerja-kerja WWF-Indonesia dilakukan untuk kepentingan Indonesia. Rumah kita, tanah air kita, tempat kita berpijak.
“Tema ECO ECHO, menjadi simbol untuk menggemakan aksi, memberikan apresiasi, dan mengajak kolaborasi yang lebih luas untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian alam. Mengingatkan bahwa setiap langkah kita meninggalkan jejak abadi pada lingkungan, seperti gema yang terus berlanjut,” kata Aditya dalam keterangan tertulis.
Aditya menambahkan, isu seperti polusi plastik, krisis iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati menjadi tantangan serius. Dengan menggemakan kesadaran akan keberlanjutan dan tanggung jawab bersama, WWF Indonesia berharap dapat memicu perubahan yang berdampak panjang bagi ekosistem Indonesia.
“Kita semua memiliki peran dalam menjaga bumi ini. Melalui aksi kolektif, kita dapat menciptakan perubahan positif yang mendukung keberlanjutan kehidupan di planet ini. Kampanye beyond wildlife ini, adalah upaya untuk mengaungkan aksi-aksi penyelamatan bumi, untuk memberikan inspirasi, bahwa segalanya mungkin jika kita berkolaborasi,” jelas Aditya.
Kampanye ini didasari oleh kondisi bumi yang tertera dalam laporan Living Planet 2024 yang dikeluarkan oleh WWF, mengatakan dalam kurun waktu 50 tahun (1970-2020), telah terjadi penurunan 73% populasi satwa liar di dunia. Laporan ini mensinyalir bahwa, Bumi mendekati titik kritis yang berbahaya dan dapat menimbulkan ancaman besar bagi umat manusia. Karena itu diperlukan upaya kolektif yang sangat besar yang harus dilakukan selama lima tahun ke depan untuk mengatasi krisis iklim dan alam.
Krisis yang terkait dengan hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim mendorong satwa liar dan ekosistem melampaui batas kemampuan mereka, dengan titik kritis global yang berbahaya yang mengancam untuk merusak sistem penyangga kehidupan di bumi dan mengacaukan masyarakat.