Thunderbolts*, Sekelompok Jagoan dengan Masalah “Mental Health”
LAINNYA
May 06 2025, 22.38
Laporan Kesehatan Mental Dunia 2022 mengungkapkan, hampir 1 miliar orang di seluruh dunia, termasuk jutaan anak-anak dan remaja menghadapi kondisi kesehatan mental. Jika Anda sudah menonton film terbaru Marvel, Thunderbolts* (dengan tanda asterisk di belakang), kasus mental health juga menjadi salah satu isu yang ditampilkan di film ini.
Beberapa gejala yang umum dari gangguan kesehatan mental termasuk perubahan suasana hati yang ekstrem, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, serta rasa cemas atau takut yang berlebihan.
Kondisi di atas dialami oleh Yelena (Florence Pugh), pembunuh bayaran yang bekerja untuk CIA. Sejak kehilangan saudara angkatnya Black Widow, Yelena merasa kesepian. Dia tidak punya siapa-siapa lagi. Ayahnya yang dikenal dengan nama Red Guardian juga sudah lama tidak kontak.
Meski selalu berhasil dalam menjalankan tugasnya sebagai pembunuh bayaran, Yelena kehilangan gairah hidup. Dia juga kerap dihinggapi mimpi buruk tentang masa kecilnya yang suram. Hingga Yelena sempat memutuskan ingin memulai kehidupan baru dan pensiun dari pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran.
Hal yang sama juga dialami John Walker (Wyatt Russel), sosok Captain Amerika yang terpilih untuk menggantikan mendiang Steve Rogers. Sejak menjadi Captain America, emosi John mulai labil.
Dia mengalami depresi hingga akhirnya terlibat dalam kasus pembunuhan. Istri dan anaknya juga meninggalkan John. Tugas sebagai sosok pengganti Captain America ternyata menjadi beban berat yang tidak bisa ditanggung sendiri oleh John.
Alexei atau Red Guardian juga memiliki masalah kesehatan mental yaitu kesepian. Dari seorang pahlawan super di masa lalu, Alexei kini beralih menjadi sopir limo dan tinggal sendirian. Dia kehilangan komunikasi dengan putrinya, Yelena.
Masih ada Bob yang jadi kelinci percobaan dari Direktur CIA Valentina de Fontaine. Bob adalah sosok pria kesepian dari keluarga yang tidak harmonis. Dia memutuskan untuk ikut menjalani tes dengan iming-iming bisa memberikan kekuatan besar.
Sekelompok jagoan di Thunderbolts* (nama yang diambil dari klub sepak bola yang didukung Yelena dan tidak pernah sekali pun menang dalam semusim) memang lihai untuk urusan berkelahi meski tidak memiliki kekuatan super.
Namun, mereka semua punya masalah yang sama depresi dan kesepian yang berujung pada tidak memiliki rasa percaya diri. Sutradara Jake Schreirer memang ingin membuat film Marvel yang berbeda dari film sebelumnya. Ia ingin menonjolkan cerita tentang perjuangan internal karakter di film itu dicampur dengan dark comedy.
Namun, Jack sebenarnya tidak pernah ingin menggunakan Thunderbolts* untuk menyampaikan pesan tunggal tentang kesehatan mental.
“Tentu saja hal terakhir yang saya inginkan adalah orang-orang datang dan menonton film ini dan merasa bahwa kami telah mereduksi gagasan-gagasan tersebut, atau kami berkhotbah kepada siapa pun. Semakin tua saya, saya semakin tidak tertarik untuk menyampaikan pesan tertentu dalam sebuah film dan lebih tertarik untuk mengeksplorasi ide,” kata Jack kepada EW.
Jack memang tidak berkhotbah tentang bahaya kesehatan mental di Thunderbolts*. Namun, dia menghadirkan dialog yang sangat kuat dan menyentuh tentang dampak dari kesepian dan juga trauma.
Thunderbolts* bercerita tentang dunia yang tidak aman karena ketiadaan pahlawan super yang tergabung dalam Avengers. Direktur CIA Valentina de Fontaine kerap melakukan operasi terlarang untuk menjaga stabilitas keamanan dunia. Ia memakai jasa Yelena, John Walker dan Ghost.
Namun, de Fontaine terancam dimakzulkan karena kerap melanggar aturan. Dia pun berusaha menghilangkan semua barang bukti, termasuk membunuh sekelompok jagoan yang sudah sering membantunya itu.
Dibantu Sebastian Stan alias The Winter Soldier, Yelena bersama ayanya Red Guardian, John Walker dan Ghost saling bahu membahu untuk menjatuhkan de Fontaine dan menghadapi sosok Sentry yang punya kekuataan jauh lebih dahsyat dari semua kekuatan Avengers. Thunderbolts* menggambarkan sekelompok pahlawan tanpa kekuatan super yang sama-sama berjuang untuk melawan kegelapan.
Film dapat menyampaikan pesan yang kompleks dalam bentuk alegori yaitu cerita dengan makna simbolis yang tersembunyi. Film ini menggambarkan bagaimana seorang jagoan bertarung melawan dirinya sendiri, melawan kesepian dan juga trauma yang datang dari masa lalu. Film ini juga menyadarkan kita semua, bahwa kesepian dalam menjalani kehidupan merupakan hal yang manusiawi.
Pada akhirnya, sekelompok jagoan yang didapuk menjadi The New Avengers ini harus mengatasi depresi, trauma dan juga kesepian sebelum bisa menghadapi musuh yang jauh lebih ganas seperti Sentry.
Jangan berharap Anda akan menyaksikan banyak adegan laga di film Thunderbolts*. Justru hal itu yang membuat film ini menjadi salah satu film terbaik yang pernah dibuat Marvel Cinematic Universe dalam beberapa tahun terakhir. Film ini juga menjadi gambaran bahwa kesehatan mental adalah hal serius seperti yang dikhawatirkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa.
