Baru Dirilis, Deadpool & Wolverine “Meledak” dan Raup Rp7 Triliun di Seluruh Dunia
LAINNYA
Jul 29 2024, 07.22
Marvel berhasil bangkit. Setelah terpuruk dalam sejumlah film akibat faktor kelelahan superhero, kini Marvel kembali menguasai box office di seluruh dunia lewat Deadpool & Wolverine. Di pekan pertama, film tersebut meledak dan meraup 440 juta dolar AS atau lebih dari Rp7 triliun di seluruh dunia.
Di Amerika Utara, film yang dibintangi Ryan Reynolds serta Hugh Jackman ini meraih 250 juta dolar AS dan menjadi film ke-8 dengan pemasukan terbesar di pekan pertama di sepanjang sejarah.
Deadpool & Wolverine dengan mudah mengalahkan pembukaan Deadpool pertama pada 2016 dan Deadpool 2 pada 2018. Deadpool & Wolverine akan mengalahkan pemasukan dua film tersebut – 783 juta dolar AS dan 786 juta dolar AS – pada minggu depan.
Laman Forbes menulis, Deadpool vs Wolverine diprediksi akan meraih pemasukan 1,2 miliar dolar AS di seluruh dunia. Namun, sejumlah analis memprediksi film ini bisa meraih pemasukan lebih besar lagi dan mencapai angka 1,3 miliar dolar AS hingga 1,45 miliar dolar AS.
Bukan itu saja, Deadpool vs Wolverine juga mencetak rekor sebagai film dengan rating R tertinggi di sepanjang masa. Film ini merupakan pembukaan tertinggi untuk Reynolds, Levy, dan Jackman serta peluncuran superhero terbesar kelima.
Film ini juga merupakan pembukaan terbesar di bulan Juli sepanjang masa, pembukaan terbesar di tahun 2024 dan peluncuran terbesar sejak Spider-Man: No Way Home pada Desember 2021. Secara global, film ini merupakan pembukaan terbesar sejak Avatar: The Way of the Water.
“Pemasukan yang luar biasa untuk 'Deadpool & Wolverine' seharusnya dapat meyakinkan mereka yang sempat menyerah pada layar lebar pada Mei lalu, bahwa Anda tidak akan pernah bisa meremehkan kekuatan, daya pikat, dan, ya, ketidakpastian pengalaman menonton di bioskop,” ujar Paul Dergarabedian, analis media senior di Comscore.
Pembukaan yang kuat dari “Deadpool & Wolverine” terjadi setelah kemerosotan box office pasca pandemi untuk Marvel Cinematic Universe. Disney membanjiri pasar dengan konten streaming superhero dalam beberapa tahun terakhir dan dorongan untuk kuantitas di box office menyebabkan penurunan kualitas.
“Marvel mengambil jeda sejenak untuk membantu meremajakan arah kreatif mereka setelah beberapa film tentpole yang memecah belah dan kembalinya mereka ke arena ini tentu saja membuat superhero kembali ke jalur yang benar,” ujar Shawn Robbins, pendiri dan pemilik Box Office Theory.