AI Membantu Perusahaan untuk Tumbuh dan Berkembang
TEKNOLOGI DIGITAL
May 02 2024, 10.47
Perilaku konsumen berubah drastis seiring dengan kemajuan teknologi. Perusahaan bisa memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk bisa memenuhi keinginan konsumen dan membantu perusahaan untuk tumbuh dan berkembang.
Antripolog digital Brian Solis mengungkapkan, manusia tidak harus menjadikan AI sebagai lawan atau kompetitor. Namun, AI bisa digunakan untuk membuat manusia menjadi lebih pintar dan bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan sebelumnya.
“AI itu tidak memiliki kreativitas, sesuatu yang hanya dimiliki oleh manusia. Karena itu, manfaatkan AI untuk membuat Anda lebih pintar dan bisa melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dilakukan. Jadi, Anda bersaing dengan AI dengan kreativitas,” ujar Solis saat menjadi pembicara di Asia Pacific Media Forum 2024 di Bali, Kamis (2/5/2024).
Solis menambahkan, konsumen saat ini sangat narsis terhadap dunia digital. Konsumen menjadi lebih tidak sabar dan ingin mendapatkan keinginan mereka dengan cepat. Karena itu, perusahanan harus menangkap perubahan perilaku ini dengan sebuah terobosan atau inovasi
“Saya beri contoh, salah satu perusahaan drone di Eropa mendengar keluhan konsemen yang terlalu lama menunggu untuk menerima pesanan makanan secara online. Lalu mereka menyiapkan layanan yang bisa membuat konsumen menerima makanan yang mereka pesan dalam waktu paling lama 30 menit. Perusahaan ini menggunakan drone untuk mengantarkan makanan,” kata Solis.
Kata Solis, di dunia yang berkembang sangat pesat, perusahaan harus melakukan inovasi yang relevan, cepat, inovatif serta bisa dipercaya untuk bisa memenuhi keinginan konsumen.
“Pengalaman pelanggan dimulai sebelum Anda mendengar dari mereka. Selain itu, 80% pelanggan juga cenderung membeli produk dari perusahaan yang menawarkan pengalaman yang dipersonalisai,” kata Solis.
Data & AI Managing Director Accenture Indonesia Budiono mengungkapkan, perubahan besar di dunia industri terjadi ketika munculnya generative AI. Kata dia, kehadiran generative AI bisa mentranfsormasi peran marketing.
“Sebuah survei mengungkapkan, 50% CEO melakukan integrasi dengan generative AI untuk produk dan juga pelayanan yang mereka berikan. 42% dari mereka juga hasil dari penggunaan generative AI sesuai dengan harapan dan hanya 1% yang menyatakan tidak sesuai dengan harapan,” kata Budiono.
Menurut dia, generative AI hadir bukan untuk menggantikan manusia. Namun, generative AI harus dipersenjatai dengan alat yang diperlukan sehingga bisa lebih kreatif, strategis dan juga memberikan dampak. Yang paling penting, kata Budiono, generative AI bisa membuat terbebas dari pemborosan waktu.
“Generative AI bisa membantu perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang dengan gesit, merangkul pemasaran berbasis data, meningkatkan skala aktivasi pemasaran terpadu dari ujung ke ujung dan memberikan hiper-personalisasi,” pungkas Budiono.
Dari semua sektor pekerjaan yang telah terpengaruh oleh kemunculan AI, pekerjaan di sektor informasi dan komunikasi merupakan salah satu dari sedikit pekerjaan yang dibantu oleh AI.