Mogok di Jalan, Pengguna Mobil Listrik Xiaomi SU7 dapat Kompensasi
EKONOMI & BISNIS
May 10 2024, 11.35
Wen, seorang pengguna mobil listrik Xiaomi SU7 EV, baru saja merilis sebuah video yang menunjukkan mobilnya mogok setelah menempuh jarak 39 kilometer. Dia menderek mobilnya kembali ke pusat pengiriman.
Setelah diperiksa, tidak ada masalah yang ditemukan. Petugas purnajual mengatakan bersedia menangani proses pengembalian mobil, namun, dia bersikeras untuk melakukan penukaran.
Dia membeli mobil Xiaomi SU7 versi standar di Pusat Pengiriman Otomatis Xiaomi di Xiang'an, Kota Xiamen. Tentu saja, insiden tersebut memicu munculnya berbagai pemberitaan tentang mobil listrik terbaru tersebut.
Sebagai pengguna mobil listrik tersebut, Wen telah membagikan tangkapan layar percakapannya dengan layanan purna jual.
"Yang saya inginkan adalah mobil, bukan pengembalian. Tidak bisakah Anda menjadwalkan ulang Youxian untuk membuatkan satu untuk saya?" tanya Wen kepada petugas purnajual, dikutip dari Gizmochina.
Petugas purnajual menginformasikan kepada Wen bahwa mobil perlu dikembalikan ke pabrik untuk dianalisis lebih lanjut, agar perusahaan dapat mengetahui alasan di balik kerusakan tersebut. Dia juga menjelaskan, bahwa tidak mungkin untuk memperbaiki mobil dengan segera.
"Penyebab kerusakan kendaraan harus dikembalikan ke pabrik untuk dianalisis lebih lanjut, dan untuk sementara waktu tidak dapat diperbaiki,” ujar petugas purnajual.
Petugas menginformasikan bahwa mobil akan dikembalikan kepada Wen setelah dilakukan pemeriksaan secara mendetail. Hal ini tentu akan memakan waktu, namun, menurut perusahaan, hal ini untuk memastikan kualitas mobil. Petugas juga meminta maaf kepada Wen atas pengalaman pembelian mobil yang mengecewakan.
Karena insiden itu, Wen bersikeras untuk mendapatkan pengganti mobil listrik Xiaomi SU7. Untungnya, setelah mengajukan permohonan internal, petugas purna jual Xiaomi setuju untuk menawarkan penggantian kepadanya.
"Jika nomor pesanan asli tidak berubah, kami akan mengajukan permohonan untuk menjadwalkan produksi kendaraan baru sesuai dengan nomor pesanan asli dalam sistem,” kata petugas purnajual.
Namun, petugas juga menginformasikan bahwa saat ini ada banyak pengguna yang sedang mengatur pesanan, dan perusahaan tidak dapat berjanji untuk mengirimkan penggantinya dalam waktu singkat.
Perusahaan hanya ingin mencari tahu apa yang menyebabkan mobil mereka mogok dan mengatasi masalahnya, tetapi menawarkan penggantian instan kepada pengguna untuk sementara waktu tidak memungkinkan karena tingginya permintaan saat ini.
Selama masa tunggu hingga tanggal pengiriman mobil pengganti, perusahaan setuju untuk memberikan kompensasi hak transportasi sebesar 150 Yuan, atau senilai Rp330 ribu dalam bentuk tunai atau jumlah poin yang sama per hari, namun hak kompensasi itu hanya opsional saja.