Jangan Salah, Investasi Reksadana Bisa Cuan Lumayan

blog_10

EKONOMI & BISNIS

May 23 2023, 08.59

Pandemi Covid-19 telah membuat semua orang sengsara. Tetapi pandemi juga membuat banyak orang tersadar betapa pentingnya memiliki dana cadangan yang disalurkan melalui berbagai macam jenis investasi.

Masa pandemi dengan berbagai pembatasan, ternyata memunculkan masyarakat sadar investasi, terutama generasi muda.  Hasil survei Katadata Insight Center menyebutkan bahwa generasi Milenial dan generasi Z gencar berinvestasi saham dan reksa dana dalam dua tahun terakhir.

Kehadiran agen penjual efek reksa dana berbasis financial technology (fintech) menjadi faktor utama meningkatnya jumlah investor. Hal ini terlihat dari 78,10% investor reksa dana membuka rekening melalui agen penjual reksa dana berbasis fintech.

Preferensi jenis investasi yang dipilih generasi Milenial dan generasi Z ini tidak lepas dari lekatnya mereka pada platform digital. Platform digital ini menyediakan layanan investasi yang sangat mudah digunakan, bahkan memberikan analisis singkat tentang situasi pasar investasi. Selain itu, syarat dan administrasi yang dibutuhkan untuk mendaftar tidak rumit. Pilihan investasi yang ditawarkanpun sangat beragam. Mulai dari investasi saham, reksa dana, P2P Lending, hingga mata uang kripto.

Platform-platform digital untuk investasi juga membuka kesempatan bagi para investor muda dan pemula untuk berinvestasi mulai dari nilai yang kecil. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor muda untuk memulai investasinya sesuai dana yang dimiliki.

Platform digital memang membuka peluang investasi beragam. Tapi platform digital juga memudahkan penipu investasi beraksi. Ada berbagai kasus investasi bodong yang merugikan konsumen. Untuk itu, sebelum memulai investasi, ada beberapa hal yang perlu diketahui seperti tujuan finansial yang ingin dicapai, risiko, keuntungan, dan legalitas perusahaan.

Investor pemula sebaiknya menghindari jenis investasi yang menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat, klaim tanpa risiko (free risk), bonus member get member, memanfaatkan tokoh masyarakat, serta legalitas tidak jelas.

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi menguntungkan yang paling banyak dilirik oleh investor pemula. Dibandingkan dengan deposito, bunga reksadana relatif lebih tinggi. Risikonya juga lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi saham. Namun agar return yang diperoleh lebih maksimal, Anda harus tahu bagaimana cara berinvestasi secara optimal. Seperti umumnya investasi, juga berlaku prinsip high risk, high return, pada reksadana.


1. Mulai Berinvestasi dengan Jumlah Kecil
Investasi adalah kegiatan yang berisiko. Selalu ada risiko penurunan atau bahkan bisa terjadi kehilangan sebagian besar investasi. Jika baru mulai berinvestasi, disarankan untuk memulainya dengan nominal yang kecil. Mulai berinvestasi dari nilai kecil memberi banyak kelebihan. Karena jumlah uang yang diinvestasikan sedikit, risiko yang ditanggung juga rendah. Jadi meski terjadi penurunan atau kehilangan nilai, kerugian masih berada dalam batas toleransi.

2. Pilih Platform Investasi yang Terpercaya
Pastikan menggunakan platform yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan punya reputasi yang baik.

3. Tentukan Jangka Waktu Investasi
Supaya investasi yang dilakukan dapat tertata dan terorganisir dengan baik kamu harus menentukan jangka waktu investasi terlebih dulu. Jangka waktu investasi terdiri dari tiga macam yakni investasi jangka panjang (lebih dari 5 tahun), investasi jangka menengah (antara 2-5 tahun), dan jangka pendek (antara 1-2 tahun)

4. Tingkatkan Pengetahuan dan Pengalaman
Sebenarnya reksadana tergolong sebagai instrumen investasi finansial yang paling mudah dikelola. Meski demikian, jika ingin menikmati investasi menguntungkan, Anda tetap harus membekali diri dengan pengetahuan yang dibutuhkan sebelum mulai berinvestasi.Ada beberapa hal yang hanya bisa dipelajari dengan cara mengalaminya secara langsung. Melalui pengalaman, pengetahuan yang sudah dipelajari akan terkonfirmasi.

5. Pilih Investasi Sesuai Profil Risiko
Kenali profil risikomu untuk mengetahui jenis reksadana apa yang cocok. Pada dasarnya ada 3 jenis profil risiko yakni konservatif, moderat, dan agresif. Tipe konservatif lebih cocok memilih reksadana pasar uang, tipe moderat lebih pas memilih reksadana pendapatan tetap atau campuran. Bagi investor yang lebih agresif, bisa memilih reksadana saham.

Penulis : Sapto Pradityo

Editor : Sapto Pradityo


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Kolaborasi Dua Generasi Iwan Fals dan Nadin Amizah Pukau Ribuan Penonton di Solo

LAINNYA

Aug 18 2024, 23.49

Duet ini menjadi momen yang sempurna karena meninggalkan kesan mendalam bagi setiap orang yang hadir.


Generic placeholder image

Pura Mangkunegaran Merayakan Kemerdekaan dengan Budaya dan Ekonomi Digital

TEKNOLOGI DIGITAL

Jul 26 2024, 12.30

Pengetan Kamardikan Indonesia di Pura Mangkunegaran bertujuan untuk merayakan warisan budaya Indonesia sambil mempromosikan ekonomi digital yang berkembang pesat di Solo.


Generic placeholder image

International Tourism Investment Forum 2024 Hasilkan Kesepakatan Investasi Rp862 Miliar

EKONOMI & BISNIS

Jun 07 2024, 07.08

Event ITIF 2024 menandai harapan dan pengembangan pariwisata hijau.


Generic placeholder image

OJK: Masyarakat Mulai Teredukasi Literasi Keuangan dengan Baik

EKONOMI & BISNIS

Dec 12 2023, 06.32

Berdasarkan indeks LINK 2023, Indonesia mendapat skor indeks literasi keuangan sebesar 69,7 persen.


Generic placeholder image

Kadin Sebut Indonesia Memasuki Era "Welcome to Investor"

EKONOMI & BISNIS

Oct 17 2023, 21.45

Undang-Undang tentang Penanaman Modal tidak lagi membedakan antara investor asing dan lokal.


Event Akan Datang

View all events

Related Events

 Apr 05 2022

 Sep 07 2022

 Mar 21 2023

Copyright Katadata 2022