Bank Mandiri Siapkan Tiga Pilar untuk Jalankan ESG
EKONOMI & BISNIS
Aug 07 2024, 12.57
Tak hanya berfokus pada keuntungan finansial semata, Bank Mandiri juga memperhatikan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi (ESG) dalam menjalankan bisnisnya.
Bank berlogo pita emas itu memiliki tiga pilar ESG, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri memiliki aspirasi, cita-cita dan juga komitmen dalam hal ESG.
”Kami ingin bisa terus me-maintain kinerja pertumbuhan kredit yang bisa meningkatkan sustainable portofolio (perseroan),” kata Alexandra di acara Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2024 yang diselenggarakan oleh Katadata di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Rabu (7/8).
Dalam pembiayaan, kata Alexandra, Bank Mandiri telah mengeluarkan green bonds. Kemudian ritel seperti untuk pembiayaan electric vehicle serta rumah tangga yang ingin mengganti listrik panel surya.
Menurut Alexandra, saat ini Bank Mandiri telah memiliki sustainable portofolio senilai Rp278 triliun dengan pertumbuhan 14,7 persen secara year on year.
Untuk pilar ESG kedua yakni Sustainable Operation, Bank Mandiri memiliki inisiatif menghitung emisi karbon sejak 2019. Total emisi operasional, kata dia, sudah turun menjadi 117.566 tCO2e pada Juni 2024 dari sebelumnya 358.753 tCO2e pada 2019.
Pencatatan emisi operasional ini dilakukan melalui digital carbon tracking hingga ke level cabang. Tak kalah penting, Alexandra melanjutkan, manajemen juga mendorong budaya keberlanjutan dalam menjalankan kegiatan operasional Bank Mandiri.
“Kami juga mencoba mengganti kendaraan operasional Bank Mandiri dengan kendaraan listrik. Bank Mandiri juga sudah memiliki gedung baru yang memiliki certified green building,“ ujarnya.
Terakhir, untuk pilar Sustainability Beyond Banking, Alexandra mengatakan bahwa Bank Mandiri berfokus pada pemberdayaan masyarakat dalam mendukung SDG’s, corporate social responsibility (CSR) dan inklusi keuangan.
Namun, Alexandra mengakui bahwa untuk mewujudkan target ESG tersebut, Bank Mandiri juga menghadapi sejumlah tantangan. Misalnya, pilihan project green yang ada di pasar keuangan relatif terbatas atau tidak banyak. “Hal ini terjadi karena nilainya masih mahal. Biaya yang harus kami keluarkan saat ini belum sebanding,” kata dia.
Bank Mandiri juga memiliki program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) yang telah melahirkan 751 orang wirausaha. Selain itu Mandiri Sahabatku yang telah menyasar 18.403 Pekerja Migran Indonesia, Rumah BUMN yang telah diserap oleh 6.590 UMKM, serta Rice Milling Unit yang telah diberikan kepada 27.520 petani.
“Kami memiliki ESG guiding principle yang menjadi panduan untuk seluruh pegawai Bank Mandiri,“ kata Alexandra.
BSI senantiasa berusaha memastikan bahwa perusahaan tidak hanya mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam transaksi keuangan, tetapi juga secara aktif berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan.