Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Terus Meningkat
EKONOMI & BISNIS
Oct 21 2024, 06.20
Selama satu tahun beroperasi secara komersial sejak 17 Oktober 2023, kereta cepat Whoosh menunjukkan kinerja yang positif, terutama dalam peningkatan volume penumpang. Hingga kini, Whoosh telah melayani 5,8 juta penumpang, dan menjadi pilihan utama masyarakat untuk mobilitas di antara Jakarta dan Bandung.
Pada 2023, Whoosh melayani 1,1 juta penumpang, sementara di 2024 jumlah tersebut melonjak menjadi 4,65 juta penumpang. Peningkatan jumlah penumpang harian juga signifikan, dari 9 ribu per hari di bulan Oktober 2023 menjadi 18 hingga 22 ribu penumpang per hari di Oktober 2024.
Puncak jumlah penumpang terjadi pada 5 Juli 2024, dengan 24.132 penumpang dalam satu hari, meningkat 12 persen dibandingkan puncak jumlah penumpang pada 19 November 2023, yang mencapai 21.537 penumpang per hari.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menyatakan bahwa peningkatan jumlah penumpang ini menunjukkan sambutan positif masyarakat terhadap Whoosh sebagai moda transportasi yang handal.
"Secara bertahap, jumlah penumpang harian terus bertumbuh, dan rata-rata okupansi terjaga di angka 70-80 persen pada low season dan 80-100 persen pada high season," ungkap Eva dikutip dari laman Infopublik.
Peningkatan ini juga didukung oleh penambahan jumlah perjalanan yang signifikan. Dari yang semula 14 perjalanan per hari, kini menjadi 48 perjalanan per hari, meningkat sebanyak 242 persen. Meskipun terjadi penambahan jumlah perjalanan, keselamatan, ketepatan waktu, dan pelayanan kepada penumpang tetap menjadi prioritas utama.
Dari total penumpang, sebanyak 94 persen atau 5,45 juta penumpang merupakan penumpang kelas Premium Economy, sementara First Class melayani 112 ribu penumpang atau 2 persen, dan Business Class melayani 233 ribu penumpang atau 4 persen. Mayoritas penumpang, sekitar 96 persen, adalah penumpang domestik, sedangkan 4 persen lainnya adalah penumpang internasional.
Stasiun Halim menjadi stasiun dengan jumlah pemberangkatan tertinggi, melayani 2,9 juta penumpang, diikuti oleh stasiun Padalarang dengan 2 juta penumpang, dan stasiun Tegalluar Summarecon dengan 733 ribu penumpang. Rute Halim-Padalarang mendominasi dengan 80 persen dari total perjalanan penumpang, sementara 20 persen sisanya memilih rute Halim-Tegalluar Summarecon.
KCIC terus meningkatkan aksesibilitas ke seluruh stasiun Whoosh dengan menjalin kolaborasi bersama LRT Jabodebek, Bus Transjakarta, Bus Trans Metro Pasundan, Commuter Line Bandung Raya, KA Feeder Kereta Cepat, serta berbagai moda lainnya untuk memudahkan mobilitas penumpang melalui transportasi yang terintegrasi.
Menurut survei pada pertengahan 2024, 41 persen penumpang Whoosh berusia antara 16-25 tahun, diikuti oleh penumpang berusia 26-35 tahun sebanyak 28 persen. Dari segi pekerjaan, 55 persen merupakan pegawai swasta, dan 19 persen pegawai pemerintah. Sebagian besar penumpang, 44 persen, menggunakan Whoosh untuk keperluan liburan, sementara 34 persen untuk perjalanan bisnis.
Survei juga menunjukkan bahwa 45 persen pengguna Whoosh sebelumnya menggunakan mobil pribadi untuk perjalanan Jakarta-Bandung, sementara 25 persen lainnya memilih menggunakan bus atau travel.
Eva menambahkan bahwa keberhasilan Whoosh dalam mengalihkan masyarakat dari transportasi pribadi ke transportasi umum menunjukkan tingkat kepercayaan yang terus meningkat.
"Selama satu tahun beroperasi, Whoosh telah memberikan layanan yang aman, nyaman, dan mudah diakses. KCIC berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh penumpang, dengan harapan menarik minat lebih banyak masyarakat untuk memilih Whoosh sebagai moda transportasi utama," tutup Eva.