Tingkatkan Investasi Swiss ke ASEAN, KBRI Bern Gelar Diskusi ASEAN-Switzerland Business Dialogue
EKONOMI & BISNIS
Nov 30 2024, 10.53
Investasi Swiss ke negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) menurun akibat pandemi dan krisis geo-politik, khususnya di Eropa, sehingga investasi yang pada tahun 2021 mencapai US$ 14,5 miliar menurun cukup signifikan. Untuk meningkatkan kembali investasi Swiss ke ASEAN, KBRI Bern dan Unlimitrust Campus by SICPA, di Unlimitrust Campus, Prilly, Lausanne Swiss menggelar ASEAN-Switzerland Business Dialogue.
Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya peningkatan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi investasi di ASEAN, khususnya Indonesia.
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Dubes Ngurah Swajaya mengungkapkan, diskusi ini mengangkat tema “Promoting Sustainability and Digitalization Partnerships” yang bertujuan untuk mengundang investasi dari Swiss pada sektor-sektor terkait dengan teknologi hijau, ekonomi digital.
Sebagai kegiatan bersama melibatkan 10 negara anggota ASEAN, dialog bisnis ini mendapat sambutan positif, khususnya menyikapi potensi investasi di ASEAN, terutama di Indonesia yang peluangnya sangat besar.
Beberapa perusahaan yang tertarik antara lain dalam bidang pertanian yang menggunakan teknologi AI guna meningkatkan produksi pangan dan mengefisienkan ongkos produksi melalui intervensi teknologi yang dikembangkan oleh Ecorobotix.
Terkait transisi energi, perusahaan Transmutex, yang mengembangkan energi nuklir tanpa menggunakan uranium juga berminat untuk datang serta menjajagi peluang kerjasama, disamping perusahaan bidang teknologi dalam bidang cyber security, authentification technology dan lainnya.
“Sebagai negara mitra sektoral ASEAN, potensi investasi Swiss sangat singifikan dan potensi ASEAN sebagai basis produksi global juga sangat menjanjikan bagi Swiss. Saatnya Swiss lebih memahami potensi besar ASEAN dan tingkatkan kemitraan dengan emerging powers di Asia Tenggara,” kata Ngurah Swajaya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).
Ngurah menambahkan, Indonesia dan Swiss memiliki landasan kerja sama ekonomi yang kuat dengan adanya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan EFTA (Swiss salah satu negara anggotanya) yang berlaku sejak tahun 2021, serta Bilateral Investment Treaty Indonesia-Swiss yang berlaku sejak 1 Agustus 202.
Sementara itu, pemerintah Swiss dan ASEAN juga memiliki berbagai program kerja sama konkrit, termasuk untuk isu-isu prioritas, seperti sustainability, ekonomi hijau dan ekonomi digital yang memiliki potensi untuk berkembang pesat.
Kegiatan ini untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh ACB dengan menghadirkan sektor publik dan sektor swasta dalam satu panggung dialog, dalam rangka mendorong kerja sama antar swasta, untuk isu-isu yang menjadi tema prioritas.