HIPMI Susun Peta Jalan Kewirausahaan dan UKM sebagai Masukan kepada Presiden Prabowo
EKONOMI & BISNIS
Jun 18 2025, 10.42
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyusun peta jalan kewirausahaan dan UMKM sebagai masukan strategis kepada pemerintahan Presiden Prabowo. Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Buchari mengungkapkan, peta jalan ini menguraikan secara komprehensif potensi serta tantangan yang dihadapi pelaku UMKM dan wirausaha muda di Indonesia, serta menyodorkan arah kebijakan yang menurut HIPMI perlu menjadi perhatian pemerintah.
“Inti dari usulan tersebut adalah perlunya pendekatan yang menyeluruh mulai dari aspek pendidikan, pembiayaan, teknologi, hingga kolaborasi lintas sektor. Dalam pandangan HIPMI, pendidikan kewirausahaan harus diintegrasikan ke dalam kurikulum nasional sejak usia dini, bukan sebatas pelatihan tambahan atau program pilihan,” kata Akbar di acara HUT ke-53 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bersama lebih dari 2.500 pelaku usaha dari seluruh penjuru tanah air yang sekaligus menjadi peringatan perdana Hari Kewirausahaan Nasional.
Akbar menambahkan, Hari Kewirausahaan Nasional dijadikan ajang refleksi dan proyeksi arah masa depan kewirausahaan Indonesia. Kata dia, momen ini menjadi saat yang tepat untuk menyatukan pemikiran, menyusun langkah konkret, serta menawarkan kerangka strategis pembangunan ekonomi berbasis kewirausahaan kepada pemerintah.
Akbar menegaskan bahwa tantangan utama kewirausahaan Indonesia hari ini tidak hanya berkutat pada soal permodalan, tapi lebih dalam lagi menyangkut pembentukan karakter, mentalitas, serta ekosistem yang berkelanjutan.
"Kalau kita ingin Indonesia jadi negara maju pada 2045, kita harus mulai dari sekolah dasar dan menegah. Kita harus mencetak generasi yang kreatif, tahan banting, dan mampu melihat peluang. Kewirausahaan itu bukan hanya soal bisnis, tapi soal pola pikir dan cara pandang,” ujar Akbar.
Selain pendidikan, HIPMI juga mendorong penguatan akses pembiayaan yang lebih inovatif dan inklusif bagi UMKM, serta pemanfaatan teknologi untuk mendukung pertumbuhan usaha di berbagai sektor. Dukungan terhadap infrastruktur digital, kemudahan akses pasar, serta perlindungan hukum juga menjadi bagian dari narasi peta jalan ini.
Tak kalah penting, HIPMI menekankan pentingnya membangun jejaring kolaboratif antara pelaku usaha, pemerintah, dan dunia internasional. Diplomasi ekonomi, menurut Akbar, tidak boleh hanya menjadi domain kementerian, tetapi juga harus melibatkan pengusaha muda sebagai duta pertumbuhan dan inovasi Indonesia di mata dunia.
Ketua Bidang UMKM, Koperasi & Kewirausahaan BPP HIPMI, Arief Satria Kurniagung berharap peta jalan yang mereka tawarkan ini dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi jangka panjang.
“Peta jalan ini bukan hanya rangkuman ide, tapi cermin aspirasi pelaku usaha muda di seluruh Indonesia. Kami ingin pemerintah melihat kewirausahaan sebagai fondasi strategis menuju Indonesia Emas 2045. Ini adalah momentum untuk menyatukan arah, agar kebijakan pemerintah dan semangat pengusaha muda bisa bergerak seiring,” ujar Arief.
Menurut dia, peran UMKM dan wirausaha muda tidak bisa dilepaskan dari transformasi ekonomi nasional.
"Dari tangan-tangan mereka lahir solusi konkret, lapangan kerja baru, dan inovasi yang menjawab kebutuhan zaman. Peta jalan ini kami susun sebagai bentuk tanggung jawab intelektual dan moral HIPMI dalam membangun masa depan bangsa,” tutup Arief.