Rumah Produksi dan Pemasaran UMKM Monalisa Bantu Warga Sleman Tingkatkan Nilai Tambah Singkong
EKONOMI & BISNIS
Jul 04 2025, 09.01
PT Asuransi BRI Life bersama BRI Research Institute meresmikan Rumah Produksi dan Pemasaran sebagai bagian dari program BRILife Berbagi: Pelatihan Peningkatan Literasi Keuangan dan Kapasitas Usaha UMKM Monalisa di Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Program yang berlangsung selama tiga bulan, dari April hingga Juni 2025, ini memberikan pelatihan kepada pelaku usaha lokal sekaligus pengadaan bantuan usaha seperti tempat pengeringan, mesin penepung, mesin slicer, alat pengemas, dan set alat desain. Kegiatan pelatihan mencakup manajemen produksi, branding, pemasaran, dan literasi keuangan.
Desa Gayamharjo merupakan desa yang secara geografis berbukit dan rawan kekeringan, di mana sebagian besar penduduk menggantungkan penghidupan pada pertanian padi yang hanya bisa dilakukan sekali setahun. Sebagai alternatif, banyak warga menanam singkong, yang selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Melalui program ini, singkong diolah menjadi tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) yang memiliki nilai tambah ekonomi tinggi dan permintaan pasar yang luas.
Kepala Divisi Corporate Secretary PT Asuransi BRILife Ade Nasution menyampaikan PT Asuransi BRILife ingin mendorong UMKM desa agar bisa mengolah potensi lokal secara optimal dan mandiri. Dengan kehadiran Rumah Produksi dan pelatihan terpadu, warga Gayamharjo kini punya akses pada teknologi pengolahan yang efisien dan pasar yang lebih luas,
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan mahasiswa pendamping dari Fakultas Pertanian UGM, serta dukungan dari Pemerintah Desa dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman.
“Kami sangat mengapresiasi peran BRILife dalam memberdayakan warga. Gayamharjo ini perlu solusi ekonomi berbasis lokal, dan MOCAF bisa jadi penggerak ekonomi baru bagi desa kami,” tutur Lurah Gayamharjo, Parwoko,
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih menyampaikan pogram seperti ini sangat relevan dengan arah pembangunan ekonomi daerah.
“Pengolahan singkong menjadi MOCAF membuka peluang industri rumah tangga berbasis agro, yang bisa menjadi penopang ekonomi lokal sekaligus menyerap tenaga kerja desa,” ujar Suryaningsih.
UMKM Monalisa, kelompok usaha lokal binaan desa, kini memiliki kemampuan produksi mandiri, pemasaran terintegrasi, dan jaringan penjualan online yang sedang dikembangkan. Dengan program ini, diharapkan desa-desa lain juga bisa mengikuti langkah serupa untuk mengangkat potensi lokal melalui pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan