Populasi Lansia pada 2050 Diprediksi Naik 200 Persen

blog_10

GAYA HIDUP

Apr 09 2024, 13.25

Orang-orang hidup lebih lama sekarang daripada sebelumnya. Seiring dengan kemajuan teknologi medis dan obat-obatan yang semakin efektif, angka kematian juga menurun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan orang yang berusia di atas 60 tahun akan mencapai sekitar 22% dari populasi global pada 2050.

"Jumlah orang berusia 65 tahun atau lebih di seluruh dunia diproyeksikan meningkat dua kali lipat, naik dari 761 juta pada tahun 2021 menjadi 1,6 miliar pada tahun 2050," menurut laporan tahun 2023 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dikutip dari laman CNBC.

Sejumlah negara di Asia mendominasi jumlah lansia terbesar.

"Pada 2050, sekitar 40 persen populasi Hong Kong, Korea Selatan dan Jepang diperkirakan akan berusia 65 tahun ke atas," menurut World Economic Forum.

Seiring dengan semakin panjangnya usia manusia, tingkat kesuburan juga menurun, yang mengarah ke keluarga inti yang lebih kecil.

Hal ini tidak hanya akan menjadi tantangan baru bagi sistem dan ekonomi dunia saat ini, namun juga akan berdampak besar pada generasi mendatang.

"Ada kecenderungan di negara kesejahteraan untuk mengalihdayakan perawatan lansia," kata Jan-Emmanuel De Neve, direktur Pusat Penelitian Kesejahteraan di Universitas Oxford.

"Hal ini cenderung mengarah pada masalah isolasi, para lansia merasa tidak berguna, padahal ada banyak hal yang bisa ditawarkan kepada masyarakat dan generasi muda,” jelas De Neve.

Meskipun perawatan di rumah untuk lansia dapat meningkatkan kesejahteraan mereka, namun hal ini juga dapat memberikan tekanan pada generasi muda.

"Lansia tidak harus menjadi beban bagi kaum muda atau masyarakat. Demi kesejahteraan para lansia, kita harus berpikir dengan sangat kreatif dan praktis tentang cara-cara untuk mengintegrasikan mereka kembali ke dalam cara-cara yang bermakna dan berguna untuk berkontribusi kepada masyarakat,” ujar De Neve.

De Neve menyarankan agar generasi muda dan pemerintah memikirkan solusi tentang cara mengintegrasikan kembali para lansia ke dalam masyarakat agar mereka tetap aktif, sehat, dan menjadi anggota masyarakat yang berharga.

Salah satu sarannya adalah dengan menempatkan sekolah penitipan anak dan panti jompo di gedung yang sama.

"Ketika masyarakat merespons populasi yang menua dengan meningkatnya kebutuhan perawatan untuk lansia yang lemah, beban perawatan untuk lansia biasanya ditanggung oleh populasi sandwich," kata Wong, yang juga seorang profesor di Yong Loo Lin School of Medicine di NUS.

Yang disebut generasi sandwich mengacu pada orang-orang paruh baya yang memiliki orang tua lanjut usia yang harus dirawat, serta anak-anak mereka sendiri yang masih bergantung pada mereka.

Selain merawat orang tua dan anak-anak mereka, baik secara emosional maupun finansial, mereka juga harus merawat diri mereka sendiri sambil mengejar karier mereka.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022