Lima Jenis Cedera yang Sering Dialami saat Lari

blog_10

GAYA HIDUP

Jul 20 2024, 13.23

Lari merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia. Hampir setiap minggu ada lomba lari, mulai dari 5 KM, 10 KM, Half Marathon hingga Full Marathon.

Olahraga ini memang semakin banyak penggemarnya. Ini karena lari sangat mudah untuk dilakukan oleh siapa pun dan tidak perlu alat khusus. Namun, meski terlihat mudah, olahraga lari juga berpotensi menimbulkan cedera.

Dikutip dari laman Huffingtonpost, berikut adalah jenis-jenis cedera yang sering dialami oleh para pelari:

Achilles Tendinitis

Ini adalah cedera yang terjadi pada area tendon, yaitu bagian punggung kaki dekat tumit. Biasanya hal ini terjadi karena Anda memberikan beban berlebihan, sehingga otot di area ini menjadi stres dan terasa kencang hingga betis.

Mau berlari dengan jarak tempuh yang jauh sah-sah saja, selama Anda melakukannya dengan teknis benar. Caranya yaitu dengan menambahkan intensitasnya secara bertahap bersama dengan teknik pemanasan yang benar.

Untuk mencegahnya, coba lakukan pemanasan dengan cara menjinjitkan kaki dan tahan selama beberapa detik, kemudian ulangi 12 hingga 15 kali. Gerakan ini akan membuat otot di area ini lebih relaks dan lentur. 

Shin Splints

Ini merupakan rasa nyeri yang terasa di area depan atau dalam kaki di sepanjang tulang kering. Hal ini sangat umum terjadi ketika kamu mulai menambahkan jarak tempuh dan waktu pada kegiatan berlari. 

Kalau biasanya Anda menempuh jarak masing-masing 3 kilo dalam waktu 3 kali dalam seminggu, secara tiba-tiba kamu menaikkan jaraknya menjadi 5 kilo atau menaikkan waktunya jadi 5 kali dalam seminggu.

Sebagai solusinya, naikkan jarak tempuh dan waktu berlari kamu secara bertahap. Selain itu, Anda bisa dapat mencegah cedera jenis ini dengan memilih running shoes yang memiliki bantalan empuk atau orthotic.

Cedera Lutut

Cedera lutut terjadi saat tempurung lutut terdislokasi atau pindah posisi. Cedera yang juga kerap disebut runner's knee ini bisa memicu iritasi pada tulang rawan di bawah tempurung. Pada kondisi yang parah, ketegangan otot ini enggak cuma di sekitar lutut saja, tapi juga bisa menjalar ke area lain seperti pinggul.

Runner's knee bisa terjadi karena kurangnya pemanasan. Namun terkadang, kondisi ini juga bisa terjadi karena posisi lari yang salah. Jadi sebelum berlari sebaiknya lakukan stretching yang cukup dan perhatikan keamanan tempat lari. Pastikan tidak ada lubang kondisi permukaan jalan yang bisa memicu cedera.

Peregangan yang baik dapat dilakukan dengan berbaring menghadap samping, luruskan kaki, lalu angkat dan turunkan salah satu kaki beberapa kali. Lalu ulangi untuk sisi yang berlawanan. 

Sindrom Pirifomis

Cedera jenis ini lebih umum disebut dengan nyeri punggung bagian bawah. Nyeri punggung ini bisa diakibatkan oleh otot piriformis yang menekan saraf skiatik. Ini merupakan saraf besar yang terdapat di area punggung bagian bawah hingga ke tungkai.

Jika mengalami ini, Anda akan merasa nyeri di sekitar punggung ketika sedang duduk atau menaiki tangga. Buat mencegahnya, sebaiknya Anda melakukan pemanasan yang fokus pada gerakan untuk mengencangkan otot pinggul. 

Ketegangan Otot

Anda  mungkin pernah mengalami otot tertarik pada salah satu bagian tubuh usai berlari. Yang sering terjadi biasanya pada otot betis atau tungkai. Ini juga salah satu yang umum terjadi dalam olahraga lari.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Gelar DocFestRun 2024, IDI Bandung: Lari Bisa Membawa Kebahagiaan

GAYA HIDUP

Jul 07 2024, 13.10

DocFestRun 2024 melombakan dua kategori lari yakni 10K dan 5K.


Copyright Katadata 2022