Lima Efek Sedot Lemak yang Bisa Menyebabkan Kematian

blog_10

GAYA HIDUP

Aug 03 2024, 20.19

Sedot lemak atau liposuction adalah prosedur pembedahan kosmetik dengan menyedot kelebihan lemak di area spesifik tubuh yang sulit dihilangkan dengan diet atau olahraga. Biasanya, liposuction dilakukan di daerah perut, lengan, bokong, dada, paha, leher atau dagu. 

Sedot lemak biasanya berlangsung aman jika dilakukan oleh dokter ahli dan dengan prosedur yang tepat. Namun liposuction juga memiliki risiko, bahkan dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Dikutip dari laman Channel News Asia, berikut adalah lima risiko efek samping sedot lemak yang dapat menyebabkan kematian:

1. Komplikasi selama pembedahan

Seperti halnya prosedur lainnya yang melibatkan pembedahan terhadap anggota tubuh, liposuction juga bisa menyebabkan komplikasi dalam prosesnya. 

Di antaranya adalah pendarahan selama atau sesudah pembedahan, emboli lemak yaitu masuknya lemak ke saluran darah dan menyumbatnya, kerusakan organ tubuh, atau kerusakan saraf. Jika tidak ditangani sesuai dengan gejalanya, maka komplikasi ini dapat berakibat fatal. 

2. Efek samping anastesi

Anastesi adalah tindakan medis yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit selama prosedur bedah. Reaksi terhadap anastesi setiap orangnya bisa berbeda dan bahkan mematikan jika menyerang pernapasan.

The Naderi Center, klinik bedah plastik dan kosmetik di Amerika Serikat, menuliskan di situsnya bahwa efek samping mematikan lainnya dari anastesi adalah hipotermia atau radang dingin yang parah.

Efek samping lainnya namun tidak berakibat fatal adalah sakit tenggorokan, nyeri otot, mual dan muntah, serta reaksi alergi.

3. Infeksi

Infeksi pada kulit dalam sedot lemak atau liposuction jarang terjadi, tapi bukannya tidak mungkin. Infeksi bisa terjadi ketika bakteri memasuki tubuh ketika proses penyayatan. Jika tidak ditangani segera, infeksi akan menjadi parah dan berujung fatal.

Risiko infeksi akan lebih tinggi jika pasien memiliki sistem imun tubuh yang lemah atau tengah menjalani perawatan tertentu. Di antara tanda-tanda infeksi adalah ruam kemerahan, bengkak, nyeri, demam, meriang, atau keluarnya nanah dari bekas sayatan.

4. Emboli paru-paru

Ini adalah kondisi mematikan ketika pecahan lemak terlepas dan terperangkap di pembuluh darah, menyebabkan penyumbatan pada aliran darah dari jantung ke paru-paru.

Keberadaan penyumbatan ini sulit terdeteksi sebelum pada akhirnya penderita merasakannya sendiri atau meninggal dunia, dalam beberapa kasus bahkan tanpa ada tanda-tanda. 

Salah satu artikel dalam National Library of Medicine, Amerika Serikat, menyebutkan belum ada pengobatan khusus untuk emboli ini, jadi satu-satunya cara adalah mencegahnya terjadi dengan melakukan prosedur bedah yang aman.

5. Seroma

Seroma adalah penumpukan cairan bening pada luka di daerah yang menjalani operasi sedot lemak. Kemungkinan kondisi ini disebabkan oleh trauma jaringan yang berlebihan atau kerusakan jaringan ikat yang luas.

Biasanya seroma bisa terjadi selama berminggu-minggu setelah sedot lemak. Jika tidak juga hilang, maka cairan ini harus dikeluarkan sebelum menyebabkan infeksi. Gejala infeksi akibat seroma di antaranya demam, denyut jantung cepat, meriang, atau bengkak.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022