Pesona Kogja, Kafe dengan Konsep Rumah Tradisional Jawa di Probolinggo

blog_10

GAYA HIDUP

Oct 31 2024, 08.37

Probolinggo, kota terbesar keempat di Jawa Timur ini semakin percaya diri dalam mempercantik kotanya di berbagai sektor, terutama di sektor kuliner.

Tak hanya di area pertokoan yang ramai atau pun di pusat kotanya, perkembangan Probolinggo di sektor kuliner juga dilakukan di area perumahan dan persawahan, salah satunya adalah Kogja.

Kogja, kafe dengan konsep rumah tradisional Jawa ini berdiri dengan anggun di antara area persawahan yang hijau segar dan perumahan yang baru dibangun.

Berlokasi di Jalan Sunan Gunung Jati, Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kogja siap melayani para pengunjung setiap hari dari pukul 09.00-02.00 dini hari. Karena para pengunjungnya mayoritas adalah anak-anak muda, maka menu yang disajikan pun tergolong murah meriah, seperti mie rebus telur ceplok, mie rebus telur dadar, lalapan ayam goreng, dan lalapan tempe tahu. 

Minumannya juga dibanderol dengan harga hemat di kantong namun menyegarkan dan nikmat, di antaranya adalah wedang uwuh, es cincau, es teh tawar, es teh manis, teh hangat, espresso, es jeruk, dan minuman kopi lainnya.

Pengunjung yang baru pertama kali datang ke Kogja pasti akan dibuat terpukau dengan bangunannya yang berbentuk Joglo, rumah tradisional Jawa yang seluruhnya terbuat dari kayu berukir, mulai dari tiang penyangga atap rumah, meja dan kursi, jendela dan pintu. 

Bahkan lampu-lampunya pun lampu gantung besar yang berasal dari zaman Jawa kuno yang begitu artistik. Dan satu lagi yang tak kalah unik serta menarik adalah wastafel yang merupakan gerabah, yaitu sejenis panci yang terbuat dari tanah liat, yang pada zaman dahulu biasa digunakan untuk merebus minuman tradisional atau jamu.

Tak berhenti sampai di situ, keunikan lain yang mampu membuat para pengunjung berdecak kagum adalah musala. Tempat salat itu tak begitu besar, hanya mampu menampung satu orang saja. Letaknya di sudut ruangan, dan dinding-dindingnya sengaja tidak dipoles dengan semen, agar  batu bata yang menyusun dinding-dinding itu tetap terlihat alami serta estetik.

Satu hal yang membuat para pengunjung betah untuk berlama-lama duduk di Kogja meski hidangan yang dipesan telah habis adalah, area persawahan yang persis berada di samping kafe tersebut.

Sawah yang membentang luas dengan padi-padinya yang menghijau, ditambah dengan semilir angin yang menyapa setiap saat, membuat para pengunjung enggan untuk beranjak, dan memilih memperpanjang obrolan sambil bersenda gurau layaknya di rumah sendiri.

Apabila cuaca sedang cerah, para pengunjung akan beruntung menikmati warna langit senja yang memesona, yang menggantung di angkasa luas tanpa ada penghalang satu pun dari atap perumahan di sekitar kafe itu

Penulis : Dewi Mariya Ulfah

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022