JUMF 2025 Resmi Dibuka, Pramono Anung Tegaskan Komitmen Perubahan Transportasi

blog_10

GAYA HIDUP

Apr 24 2025, 10.46

Jakarta Urban Mobility Festival (JUMF) 2025 resmi dibuka hari ini oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, di Plaza Pasaraya, Blok M, Jakarta Selatan. Festival ini merupakan inisiatif dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam membangun sistem mobilitas perkotaan yang lebih inklusif, ramah lingkungan, dan efisien.

Pramono menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ITDP Indonesia dalam mengedukasi masyarakat dan mendorong transformasi sistem transportasi Jakarta yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Ia juga menyoroti kemacetan sebagai masalah mendasar Jakarta yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan menambah infrastruktur. 

“Pagi dan sore, jutaan orang dari daerah penyangga masuk dan keluar Jakarta. Kalau tidak ada perubahan cara pandang dan kebiasaan, kemacetan tidak akan selesai. Perlu pendekatan menyeluruh, membangun jaringan transportasi terintegrasi lintas wilayah dan mendorong peralihan dari kendaraan pribadi ke angkutan umum,” kata Pramono di Jakarta (24/4/25).

Selain itu, lanjut Pramono, salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan untuk mengurai masalah ini adalah pengembangan rute Transjakarta Hulu, yakni sistem yang menghubungkan Jakarta dengan wilayah penyangga seperti Tangerang, Depok, dan Bekasi. Di bawah kepemimpinannya, tahun ini ditargetkan minimal enam trayek baru Transjakarta penghubung antar kota harus terbangun. 

Pramono juga mengumumkan kebijakan wajib menggunakan transportasi publik bagi ASN DKI setiap hari Rabu. “Tidak ada lagi kendaraan dinas antar-jemput. Ini bagian dari memaksa perubahan mindset,” katanya.

Tak hanya membenahi sistem transportasi, Pramono menyoroti pentingnya ruang publik berkualitas. Di kawasan Blok M, Pemprov akan menghubungkan tiga taman besar—Taman Langsat, Ayodya, dan Taman Barito—dengan fasilitas jogging track dan ruang interaksi. Ia menyebut bahwa pembiayaan proyek tersebut bisa dilakukan melalui skema dana kreatif dan kerja sama pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD).

“Saya tahu akan ada kritik. Tapi tujuan saya bukan popularitas, melainkan memastikan Jakarta memiliki sistem transportasi publik yang layak, ramah lingkungan, dan adil untuk semua,” jelas dia.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Asia Tenggara ITDP Gonggomtua Sitanggang, juga menekankan pentingnya inklusivitas, keberlanjutan, dan kolaborasi dalam membangun sistem transportasi yang lebih baik di kawasan Asia Tenggara, khususnya Jakarta.

“Transportasi publik yang baik bukan sekadar soal jangkauan wilayah atau efisiensi sistem, tapi juga tentang seberapa mudah dan aman aksesnya bagi semua kelompok masyarakat, termasuk teman-teman disabilitas, lansia, perempuan, dan anak-anak,” ujar Gonggom.

Gonggom menjelaskan bahwa ITDP Indonesia telah menjalankan berbagai inisiatif untuk mendukung sistem mobilitas yang bersih dan ramah lingkungan. Salah satunya melalui program “Mobilitas Bersih untuk Metropolitan Jakarta” yang dimulai sejak 2022, bekerja sama dengan pemerintah Inggris. Program ini bertujuan mengurangi emisi dari sektor transportasi dengan mendorong peralihan ke moda transportasi publik, berjalan kaki, dan bersepeda.

Ia juga menyampaikan beberapa rekomendasi strategis ITDP, termasuk pengembangan sistem integrasi tarif dan institusi transportasi publik, serta implementasi kebijakan MKL (Manajemen Kendaraan Lalu Lintas) seperti ERP (Electronic Road Pricing), zona parkir dinamis, dan kawasan rendah emisi. 

“ERP saja, jika diterapkan dengan baik, bisa menghemat hingga Rp 11 triliun per tahun dari berkurangnya kecelakaan dan polusi udara. Sementara kawasan rendah emisi berpotensi mengurangi kerugian akibat penyakit pernapasan hingga Rp 379 miliar pada tahun 2030,” jelasnya.

Gonggom berharap melalui acara JUMF 2025 bisa menjadi ruang edukasi publik dan advokasi solusi transportasi berkelanjutan. 

JUMF 2025 berlangsung selama tiga hari, pada 24 hingga 26 April dan terbuka untuk umum tanpa biaya atau registrasi. Acara ini menampilkan serangkaian diskusi interaktif mengenai solusi transportasi publik, peran pejalan kaki dan pesepeda dalam kota, serta strategi menurunkan tingkat polusi udara.

Festival ini juga menyediakan Juru Bahasa Isyarat (JBI) sebagai bagian dari komitmen terhadap inklusivitas. Seluruh rangkaian kegiatan bisa diikuti secara langsung di lokasi, dan informasi terbaru tersedia melalui akun media sosial @itdpindonesia di Instagram dan X.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022