Pelari Kenya Dominasi Kategori Full Marathon Open di MJM 2025
GAYA HIDUP
Jun 22 2025, 19.42
Bank Mandiri menyediakan total hadiah sebesar Rp2,5 miliar pada gelaran Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025. Ini menjadikannya nilai hadiah terbesar sepanjang MJM. Besarnya dukungan yang diberikan perusahaan pelat merah ini mencerminkan komitmen serius dalam mendorong sport tourism sebagai salah satu katalis pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, mengatakan MJM 2025 merupakan refleksi dari upaya perusahaan dalam mengintegrasikan olahraga, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat dalam satu ekosistem yang inklusif dan berdampak nyata.
“Mandiri Jogja Marathon bukan hanya soal kompetisi. Ini adalah wujud kolaborasi yang konkret antara Bank Mandiri, komunitas lokal, pelari dari berbagai daerah dan negara, serta pelaku UMKM yang menghidupi denyut ekonomi Yogyakarta. Kami ingin menjadikan MJM sebagai benchmark sport tourism nasional yang membawa nilai ekonomi, sosial, dan budaya sekaligus,” ujar Darmawan di sela penyelenggaraan MJM di Prambanan, Minggu (22/6).
Pelari asal Kenya mendominasi kategori Full Marathon Open Mandiri Jogja Marathon 2025. Di sektor putra, Pelari Kenya Paul Kibet keluar sebagai juara pertama dengan catatan waktu 02:22:15, diikuti James Chaerutich Tallam dan Jimnah Kuria Kariuki di posisi kedua dan ketiga. Sementara itu, di sektor putri, Pelari Kenya Eunice Nyawira Muciri finis terdepan dengan waktu 02:38:13, unggul atas rekan rekan pelari Kenya lainnya, yakni Shauline Nyawira Muciri dan Jemimah Wayau Musau di peringkat 2 dan 3. Dominasi atlet-atlet internasional ini kembali menegaskan posisi MJM sebagai ajang lari berkelas dunia.
Pada kategori Full Marathon National (Closed Marathon), pelari Indonesia tampil impresif. Nofeldi Petingko berhasil meraih posisi pertama di sektor putra dengan waktu 02:35:10, disusul oleh Agus Prayogo dan Arif Hidayatullah. Di sektor putri, Ina Lidya Utari Damayanti keluar sebagai juara dengan catatan waktu 03:17:50, mengungguli Sharfina Sela Rosada dan Yanita Sari. Prestasi ini menunjukkan peningkatan kualitas pelari nasional serta antusiasme tinggi terhadap sport tourism yang semakin tumbuh di Indonesia.
Ajang sport tourism unggulan Bank Mandiri, Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025, resmi mencapai puncaknya pada Minggu (22/6). Diselenggarakan di kawasan heritage Candi Prambanan, Yogyakarta, acara ini diikuti oleh 9.200 pelari dari 17 negara, mencatat partisipasi tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan MJM sejak 2017.
Mengusung tema “Accelerate Your Limit, Embrace the Culture”, MJM 2025 tidak hanya menjadi ajang lari, tetapi juga platform kolaboratif lintas sektor yang menggabungkan nilai-nilai olahraga, budaya, pariwisata, dan keberlanjutan. Ribuan pelari yang mengikuti empat kategori Marathon (42K), Half Marathon (21K), 10K, dan 5K Fun Run memulai start sejak pukul 04.25 WIB.
Seluruh rute yang ditempuh telah disertifikasi oleh AIMS dan dirancang melewati lanskap budaya khas Yogyakarta seperti Candi Plaosan, Monumen Taruna, serta deretan desa tradisional yang aktif mendukung jalannya event.
Riset internal Mandiri Institute mencatat selama pekan pelaksanaan MJM, terjadi lonjakan aktivitas ekonomi di Yogyakarta. Dibanding minggu biasa, perputaran ekonomi lokal meningkat lebih dari 35%, didorong oleh sektor perhotelan, transportasi, konsumsi, serta belanja produk-produk khas DIY. Efek ini juga meluas ke sektor transportasi, dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan dan armada menuju Yogyakarta sejak awal pekan.
Salah satu daya tarik utama MJM 2025 adalah kehadiran Race Village yang berlokasi di kawasan Candi Prambanan. Tidak hanya menjadi pusat aktivitas peserta, Race Village disulap menjadi ruang interaksi antara pelari, komunitas lokal, dan publik melalui panggung hiburan, stan edukatif, hingga bazar kuliner dan produk kreatif dari 70 tenant, serta 14 merek lokal yang termasuk dalam rangkaian program Mandiri LAKU LOKAL (MLAKU LOKAL).
Antusiasme pengunjung memuncak pada malam puncak Race Day, dengan penampilan spesial dari grup hip-hop dangdut asal Jogja, NDX AKA. Ribuan orang memadati area terbuka Race Village untuk menyaksikan pertunjukan mereka yang sekaligus menutup rangkaian MJM 2025 dengan semarak budaya dan semangat kebersamaan.
Seluruh transaksi di rute lari maupun Race Village dilakukan secara nontunai, menggunakan QRIS, kartu debit dan kredit Mandiri, Livin’ Paylater, serta e-money edisi terbatas MJM 2025. Bank Mandiri juga menyediakan berbagai promo spesial, seperti cashback QRIS, diskon merchant oleh-oleh dan kuliner, cicilan 0% pembelian perlengkapan lari, serta penukaran Livin’poin dengan hadiah eksklusif seperti sepatu Adidas, jam Garmin, dan kesempatan “Lari di Berlin” tahun depan.
Sebagai simbol kontinuitas, desain medali MJM 2025 mengangkat elemen sumbu filosofis Yogyakarta, yakni jalur imajiner dari Laut Selatan hingga Gunung Merapi. Medali tahun ini adalah bagian pertama dari rangkaian lima medali tahunan yang akan membentuk satu kesatuan visual jika dikoleksi hingga tahun 2029.
Dengan harmoni antara olahraga, budaya, dan keberlanjutan yang terjalin selama lebih dari sepekan, Mandiri Jogja Marathon 2025 berhasil menegaskan diri sebagai salah satu ajang sport tourism paling terintegrasi di Indonesia. Bank Mandiri pun berkomitmen untuk terus mengembangkan MJM sebagai panggung strategis dalam memperkuat ekonomi lokal dan mendukung visi Indonesia menuju pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
MJM 2025 juga dirancang sebagai panggung implementasi strategi keberlanjutan Bank Mandiri yang selaras dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).