Setelah Job Hopping, Muncul Fenomena Baru yaitu Job Hugging
GAYA HIDUP
Sep 16 2025, 07.06
Anda mungkin pernah mendengar istilah job hopping yaitu berpindah dari satu posisi ke posisi lain dengan harapan mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Kini, fenomena tersebut sudah mulai terhenti. Psikoterapis Eloise Skinner mengungkapkan, kini muncul fenomena baru yaitu job hugging.
Skinner menjelaskan, job hugging adalah mempertahankan pekerjaan saat ini daripada mencari kondisi yang lebih baik di tempat lain dan mungkin diperparah oleh pasar kerja yang brutal saat ini.
“Meskipun job hopping dianggap memiliki keunggulan finansial yang jelas, penyempitan selisih gaji antara job hoppers dan stayers berarti loyalitas jangka panjang menawarkan hampir sama banyak keuntungan finansial, ditambah keamanan dan manfaat yang lebih kuat,” kata Skinner dilansir dari laman Yahoo Canada.
Job hugging, kata Skinner, memiliki kelebihan (pertumbuhan yang stabil, peluang promosi yang lebih menjanjikan, dan keahlian yang lebih mendalam) dan kekurangan (pertumbuhan gaji yang lebih lambat, risiko stagnasi, dan kehilangan kemampuan untuk bertemu orang baru dan mengembangkan keterampilan baru).
Jika Anda merasa tidak puas dengan tempat kerja Anda atau terjebak dalam peran Anda, job hugging mungkin membuat Anda berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.
“Berganti-ganti pekerjaan dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk bertemu orang baru, menjelajahi ide atau industri yang berbeda, dan memberikan Anda pengetahuan yang luas dari pengalaman bekerja di berbagai lingkungan kerja seiring waktu,” ungkap Skinner.
Skinner menjelaskan, pindah-pindah pekerjaan terkadang dapat membuat Anda terjebak dalam peran yang tidak cocok terlalu lama, tetapi pindah-pindah pekerjaan juga memiliki kelemahan.
“Dalam jangka panjang, pindah-pindah pekerjaan mungkin menunjukkan kurangnya komitmen terhadap satu jalur karier atau kesulitan dalam membangun hubungan jangka panjang dengan rekan kerja. Bagi sebagian orang, sangat penting untuk menangani masalah mendasar yang menyebabkan perasaan gelisah atau kurang komitmen,” tegas Skinner.
Laman The Wall Street Journal menulis, semakin banyak orang Amerika yang mempertahankan pekerjaan meskipun mereka tidak bahagia, karena ketidakpastian ekonomi. Keyakinan pekerja Amerika dalam mencari pekerjaan baru telah mencapai titik terendah dalam survei yang dilakukan sejak 2013. Menurut survei dari Bank Federal Reserve New York, penurunan ini terjadi di semua kelompok usia, pendapatan, dan pendidikan, tetapi paling mencolok di kalangan orang yang hanya memiliki ijazah sekolah menengah.