Studi: Frekuensi Penggunaan Ponsel Tak Menurunkan Kualitas Sperma
GAYA HIDUP
Nov 02 2023, 06.51
Teknologi seluler saat ini telah terbukti menghasilkan frekuensi yang tidak terlalu berbahaya terhadap Kesehatan dibandingkan dengan perangkat seluler terdahulu.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility mengungkapkan, pria yang secara teratur menggunakan ponsel mereka - untuk menelepon, memeriksa surel, atau aktivitas apa pun yang membutuhkan koneksi seluler - memiliki konsentrasi sperma lebih dari 20% lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Penelitian menunjukkan, kualitas sperma telah menurun selama 50 tahun terakhir, yang menurut para ahli disebabkan oleh kombinasi perubahan lingkungan dan gaya hidup. Namun, penurunan kualitas sperma itu bukan karena faktor ponsel.
"Penggunaan ponsel telah meningkat secara substansial dalam beberapa dekade terakhir, dan ada kekhawatiran yang berkembang tentang kemungkinan efek merugikan dari medan elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) yang dipancarkan oleh perangkat ini terhadap kesehatan manusia dan khususnya pada fungsi reproduksi," tulis para peneliti, dikutip dari laman New York Post.
Untuk menguji validitas kekhawatiran ini, para peneliti dari University of Geneva berkolaborasi dengan Swiss Tropical and Public Health Institute mengumpulkan data dan sampel sperma dari 2.886 pria berusia 18 hingga 22 tahun.
Para sukarelawan mengisi kuesioner tentang penggunaan ponsel mereka dan di mana mereka meletakkannya saat tidak dalam genggaman.
Mereka yang mengangkat ponselnya lebih dari 20 kali sehari ditemukan memiliki konsentrasi sperma 21% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan ponselnya lebih dari sekali dalam seminggu.
Penulis penelitian telah mencatat bahwa hubungan antara penggunaan ponsel dan karakteristik sperma lebih jelas selama survei pertama antara 2005 dan 2007. Secara bertahap, hubungan tersebut menurun pada periode penelitian berikutnya, hingga penelitian terakhir pada 2018.
"Tren ini sesuai dengan transisi dari 2G ke 3G, dan kemudian dari 3G ke 4G, yang telah menyebabkan penurunan daya pancar ponsel,'' kata Martin Röösli, profesor di TPH Swiss.
Para ilmuwan tidak menemukan korelasi antara tempat pria menyimpan ponsel mereka, ternyata tidak menyebabkan parameter sperma yang lebih rendah. 85 persen dari responden menyimpan ponsel mereka di saku.
"Apakah gelombang mikro yang dipancarkan oleh ponsel memiliki efek langsung atau tidak langsung? Apakah mereka menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan pada testis? Apakah mereka memengaruhi regulasi hormonal produksi sperma? Ini semua masih harus ditemukan,'' kata Rahban.