Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular, Ini Waktu Terbaik untuk Makan

blog_10

GAYA HIDUP

Dec 19 2023, 11.15

Bukan hanya apa yang kita makan akan mempengaruhi kesehatan jantung, tetapi waktu di mana kita makan juga jadi pengaruh. Para peneliti telah menemukan waktu makan yang optimal yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Dilansir dari laman Medical Daily, penyakit kardiovaskular (CVD) adalah sekelompok gangguan yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah, termasuk serangan jantung dan stroke. Ini adalah penyebab utama kematian di dunia.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, merekomendasikan kebiasaan sarapan pagi (pada jam 8 pagi) dan makan malam (8 malam) untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

Tim peneliti juga menemukan beberapa temuan menarik setelah menganalisis data dari 103.389 peserta dari studi NutriNet-Santé, sebuah studi yang sedang berlangsung di Prancis yang mengevaluasi hubungan antara nutrisi dan kesehatan.

Studi sebelumnya telah mengaitkan melewatkan sarapan secara teratur dan makan malam terlambat dengan penurunan kesehatan kardiometabolik. 

Dalam studi baru, ditemukan bahwa sarapan di kemudian hari meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, dengan peningkatan 6% dalam risiko keterlambatan per jam. Kemudian, orang yang makan malam terlambat, setelah jam 9 malam, memiliki risiko 28% lebih tinggi terkena penyakit serebrovaskular (stroke) dibandingkan dengan orang lain yang makan makanan terakhir mereka sebelum jam 8 malam. Risiko ini sangat jelas pada wanita, kata para peneliti.

Lalu, puasa malam yang lebih lama – waktu antara makan terakhir hari itu dan makan pertama hari berikutnya – juga dapat mengurangi risiko penyakit serebrovaskular. Setiap jam tambahan puasa malam hari yang dicapai dengan mengikuti pola makan malam lebih awal mengurangi risiko penyakit serebrovaskular sebesar 7%, penelitian telah mengungkapkan.

"Temuan ini, yang perlu direplikasi dalam kelompok lain dan melalui studi ilmiah tambahan dengan desain yang berbeda, menyoroti peran potensial untuk waktu makan dalam mencegah penyakit kardiovaskular. Mereka menyarankan bahwa mengadopsi kebiasaan makan lebih awal pertama dan terakhir dengan periode puasa malam yang lebih lama dapat membantu mencegah risiko penyakit kardiovaskular," tulis para peneliti dalam rilis berita.

"Perilaku diet adalah bagian dari faktor risiko utama yang dapat dimodifikasi yang berkontribusi terhadap beban global CVD. Menjadi lebih jelas bahwa metabolisme makanan yang optimal bergantung pada waktu. Makanan adalah sinkronisasi jam periferal yang terkenal dalam sistem sirkadian yang mengontrol ritme tekanan darah dan makan larut malam dapat mengganggu sistem ini dan menyebabkan gangguan metabolisme," tambah para peneliti.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Studi Ungkap Wanita Kehilangan Lebih Banyak Tahun Hidup Pasca Serangan Jantung

GAYA HIDUP

Jul 12 2024, 08.52

Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.


Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Wanita Lebih Sering Insomnia, Berikut Tips Tidur Sehat Bagi Segala Usia

GAYA HIDUP

Jun 27 2024, 14.18

40% wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.


Copyright Katadata 2022