Sarapan di Pagi Hari Bisa Mencegah Depresi

blog_10

GAYA HIDUP

Jan 26 2024, 07.20

Sarapan sering disebut sebagai makanan terpenting di pagi hari. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, adanya puasa intermiten dan gelombang makan terbatas telah mengubah perspektif kita, dimana saat ini tidak akan sepenuhnya seseorang makan sarapan atau melewatkannya sama sekali.

Padahal, beberapa penelitian masih menunjukkan bahwa sarapan penting untuk fisik dan kesehatan. Sebuah studi baru, yang akan diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders edisi Maret 2024, bertujuan untuk mengevaluasi efek melewatkan sarapan dan efek dari makan diet inflamasi untuk sarapan pada tingkat depresi. 

Mereka mencatat bahwa sarapan mempunyai hubungan dengan depresi. Studi ini mengumpulkan data dari lebih dari 20.000 orang dewasa di AS, 20 tahun ke atas (dengan usia rata-rata 47), dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES). 

Para peneliti melihat konsumsi sarapan yang dilaporkan sendiri dan jenis makanan yang dipilih peserta secara keseluruhan. Makanan dibandingkan dengan Dietary Inflammatory Index (DII), basis data makanan yang berkembang yang telah dianalisis untuk makronutrien, flavonoid, dan susunan kimianya untuk seberapa inflamasi mereka cenderung berada di dalam tubuh.

Studi ini menemukan bahwa melewatkan sarapan adalah prediktor depresi, tetapi diet inflamasi juga meningkatkan risiko. Makan sarapan dapat mengurangi peradangan dan mengurangi depresi, tetapi memprioritaskan makanan saat sarapan yang anti-inflamasi akan menjadi dorongan yang lebih besar untuk kesejahteraan. 

Seiring dengan kecenderungan untuk melewatkan sarapan dan makan diet inflamasi, peserta dengan gejala depresi juga lebih cenderung perempuan, kurang aktif, perokok, dan memiliki diabetes atau penyakit kardiovaskular. 

Jadi, pilihan gaya hidup sehat lainnya tentu memainkan peran mereka dalam kesehatan mental di luar pilihan makanan.

"Kami merekomendasikan bahwa orang dewasa harus mengembangkan kebiasaan makan sarapan secara teratur, memperbaiki gaya hidup yang buruk, dan kemudian mengurangi risiko depresi," kata penulis seperti dilansir dari The Healthy.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Studi Ungkap Wanita Kehilangan Lebih Banyak Tahun Hidup Pasca Serangan Jantung

GAYA HIDUP

Jul 12 2024, 08.52

Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.


Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Wanita Lebih Sering Insomnia, Berikut Tips Tidur Sehat Bagi Segala Usia

GAYA HIDUP

Jun 27 2024, 14.18

40% wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.


Copyright Katadata 2022