Rokok elektrik atau yang sering disebut dengan vape kini sudah menjamur di berbagai negara termasuk di Indonesia. Vape atau rokok elektrik seperti menjadi tren terbaru di kalangan anak muda masa kini. Fenomena penggunaan vape atau rokok elektrik ini tentu sangat mengkhawatirkan, karena ada sejumlah dampak buruk yang berakibat fatal pada kesehatan.
Sebuah survei yang dilakukan di Inggris, sekitar sembilan persen dari anak berusia 11 hingga 15 tahun menggunakan vape. Sementara itu, proporsi anak berusia 11 hingga 17 tahun yang menggunakan vape sekali pakai telah meningkat sembilan kali lipat dalam dua tahun terakhir.
Dilansir dari Lad Bible, berikut ini lima dampak buruk rokok elektrik bagi kesehatan yang perlu diketahui.
1. Penyakit Jantung
Bahan kimia dalam vape dapat merusak jantung, karena The American Heart Association (AHA) telah mengaitkan rokok elektrik itu pada remaja dengan penyakit kardiovaskular.
"Penelitian terbaru menunjukkan bahwa vaping sama berbahayanya dengan rokok bagi sistem kardiovaskular tubuh," kata Dr Hoang Nguyen, seorang ahli jantung dari MemorialCare Heart and Vascular Institute di California, Amerika Serikat.
2. Penyakit Paru-paru
Paru-paru yang meradang dapat menyebabkan seseorang mengi dan kesulitan bernapas, karena penelitian menunjukkan bahwa rokok elektrik dapat berbahaya bagi kesehatan organ-organ di dalam tubuh.
Yale Medicine mengatakan, bahwa penyakit paru-paru EVALI (rokok elektrik atau cedera paru-paru yang terkait dengan penggunaan vape) memiliki kaitan dengan vitamin E asetat, yang ditemukan di beberapa produk vape THC serta ketika dihirup, dan hal inilah yang menyebabkan kerusakan paru-paru.
Gejala EVALI termasuk sesak napas, batuk, menderita nyeri dada, napas cepat dan dangkal, peningkatan denyut jantung, demam dan menggigil, diare, mual, muntah, dan sakit perut.
3. Penurunan Jumlah Sperma
Para ilmuwan Turki ingin melihat efek vape terhadap ukuran testis dan jumlah sperma, dan percobaan ini dilakukan pada tikus, karena tikus memiliki kemiripan anatomis, fisiologis, dan genetik dengan manusia.
Studi yang dipublikasikan di jurnal medis Spanyol Revista Internacional de Andrología ini menemukan bahwa, jumlah sperma turun menjadi sekitar 95,1 juta per ml dari rata-rata 98,5 juta per ml saat terkena uap rokok elektrik, dan 89 juta saat terpapar asap rokok tradisional.
Tikus yang terpapar asap rokok memiliki testis terkecil dibandingkan dengan rokok elektrik dan kelompok kontrol.
Pada kasus yang paling parah, mereka menemukan beberapa tikus yang mengalami penghentian pemisahan sel germinal, pembentukan rongga, nekrosis, fibrosis, dan atrofi.
4. Memperlambat Perkembangan Otak
Organ terpenting dalam tubuh adalah otak, yang juga terpengaruh ketika seseorang terus menggunakan vape, terutama jika masih berusia remaja.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan, bahwa otak masih berkembang hingga seseorang berusia 25 tahun.
"Menggunakan nikotin pada masa remaja dapat merusak bagian otak yang mengontrol perhatian, pembelajaran, suasana hati, dan kontrol impuls secara permanen," kata para peneliti.
5. Kerusakan Gigi
Dokter gigi yang berbasis di London, Dr. Vikas Prinja, yang menggunakan akun @thelondondentist secara online, membagikan video seorang pasien yang giginya bernoda kuning/coklat, yang disebabkan oleh nikotin dan tar dalam vape.
“Ini adalah noda perokok, yang menutupi lapisan atas gigi dengan noda kuning/coklat,” kata Dr. Prinja.
Salah satu studi prospektif terbesar hingga saat ini yang menyelidiki kemungkinan hubungan antara vaping dan gagal jantung, peneliti memeriksa 175.667 partisipan.
