Animator Indonesia di Balik Layar Film Kingdom of the Planet of the Apes
LAINNYA
May 12 2024, 06.29
Anda berencana untuk menonton Kingdom Of The Planet Of The Apes di bioskop akhir pekan ini? Jangan lupa untuk memperhatikan betapa realistisnya karakter kera-kera tersebut.
Animator Indonesia, Sashya Subono Halse, memiliki andil besar dalam membuat kera di film tersebut hidup. Sashya yang berusia 36 tahun ini adalah seorang animator di Weta FX, sebuah perusahaan efek visual digital dan animasi yang berbasis di Wellington, Selandia Baru.
Selama empat tahun bekerja di Weta FX, ia telah mengerjakan keajaiban animasinya di serial televisi Marvel Cinematic Universe, Hawkeye dan She-Hulk: Attorney At Law, serta film Disney, Avatar: The Way Of Water dan Kingdom of the Planet of the Apes.
Keahliannya meliputi matchmoving, yang melibatkan pembuatan elemen-elemen buatan komputer tampak seolah-olah direkam di dunia nyata, dan animasi gerakan wajah, yang menghidupkan wajah karakter dengan merekam gerakan dan ekspresi wajah manusia dan mentransfernya ke karakter digital.
Sashya sangat menyukai film dan animasi. Dia berbagi ketertarikan pada dunia hiburan dengan keluarganya. Pamannya, Adrie Subono, adalah seorang promotor konser terkenal di Indonesia, sementara sepupunya, Melanie Subono dan Adrian Subono, adalah musisi dan aktor di Indonesia.
“Saya adalah orang Indonesia yang dibesarkan di Wellington, dan ketika saya masih kecil, saya terpapar banyak film seperti trilogi The Lord Of The Rings dan Toy Story dari Pixar, saya terobsesi dengan Buzz Lightyear dan desainnya,” ujar Sashya kepada Channel News Asia.
Ketertarikan tersebut membawanya dan suaminya yang berkewarganegaraan Selandia Baru untuk pindah ke Indonesia pada 2010. Setelah tinggal di Indonesia selama delapan tahun, Sashya dan suaminya mulai merindukan Wellington. Mereka memutuskan untuk kembali ke Selandia Baru, di mana dia dapat mengembangkan karier animasinya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Sambil bekerja lepas sebagai animator, ia mendaftar di program master satu tahun dalam bidang animasi karakter di Victoria University of Wellington. Pekerjaan di Weta FX datang tak lama setelah itu, pada tahun 2020, bersamaan dengan kelahiran anak ketiga.
“Weta adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Semua orang menguasai keahlian mereka dan ada budaya yang hebat di mana kami selalu terbuka untuk belajar satu sama lain,” ujar Sashya.
Mengerjakan proyek-proyek besar seperti serial televisi MCU dan Avatar: The Way Of Water, Sashya merasakan kegembiraan yang luar biasa. Ini karena dia berkontribusi pada rasa kagum yang sama seperti yang dirasakan oleh anak-anak yang menontonnya.
Hal ini mengingatkan Sashya pada kekaguman yang ia rasakan saat pertama kali menonton The Lord Of The Rings dan film-film Pixar lainnya di awal tahun 2000-an.
Kata Sashya, bagian favoritnya tentang bekerja di Weta FX adalah keberagaman.
“Sebagai seorang hijabers di Weta, saya merasa sangat diterima dan tidak pernah merasa didiskriminasi karena kewarganegaraan atau agama saya. Ada ruang salat sehingga saya dapat dengan nyaman menunaikan tiga dari lima waktu salat saya, dan sangat mudah menemukan makanan halal,” jelas Sashya.
“Dalam pekerjaan saya, kami menerjemahkan emosi manusia ke wajah karakter, entah itu manusia, hewan, alien, atau bentuk lainnya,” kata dia.
Di mata Sashya, menjadi seorang animator wajah bukan hanya tentang menerapkan efek-efek mewah dari animasi dan grafik komputer, tetapi tentang menyampaikan pengalaman yang dapat dipahami oleh semua manusia, bahkan jika itu adalah seekor kera yang merasakannya.
“Selalu ada sesuatu yang baru. Ketika saya mengerjakan Kingdom Of The Planet Of The Apes, saya harus mempelajari cara kera dan monyet mengekspresikan diri mereka sendiri dan membuat emosi manusia terlihat sealami mungkin pada mereka,” pungkas Sashya.