45% Perempuan Pernah Mengalami Perlakuan Tidak Menyenangkan di Kantor

blog_10

LAINNYA

Jun 03 2024, 13.47

Perempuan memiliki peran penting di segala lini, baik pada sektor bisnis, ekonomi, politik, maupun sosial. Namun, kesetaraan gender masih menjadi tantangan besar di Indonesia, termasuk dalam ruang lingkup pekerjaan. 

Riset yang dilakukan Populix berjudul “Women's Equality in the Workplace” terungkap bahwa 45% pekerja perempuan masih mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan di kantor. Hal ini menjadi krusial karena memiliki dampak signifikan terhadap individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan. Pasalnya, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan setara gender bukan hanya tentang keadilan dan moralitas, tetapi juga membawa banyak manfaat nyata bagi semua pihak. Namun, pada studi ini Populix mengungkap realita bahwa perempuan masih sering menemukan perlakuan bias gender, seperti perbedaan gaji (48%) dan pelecehan verbal (40%), di tempat kerja. 

Bahkan, pengalaman diskriminasi tidak hanya datang dari rekan kerja lawan jenis, melainkan dari rekan kerja sesama perempuan (33%) meskipun jarang terjadi. Bentuk diskriminasi yang biasa terjadi berupa perlakuan meremehkan atau merendahkan melalui ekspresi wajah (62%) dan komentar negatif (54%). Meskipun pendekatan untuk menghadapi situasi ini beragam, sebagian besar responden yang mengalaminya percaya bahwa hal tersebut berdampak negatif secara signifikan terhadap produktivitas kerja mereka.

Kemudian, perempuan juga memiliki beragam persepsi terkait penanganan kasus diskriminasi gender di tempat kerja. Sementara separuh (53%) responden percaya perusahaan menangani semua kasus diskriminasi dengan adil, sisanya meragukan keberadaan dan efektivitas sistem pelaporan. 

Meski demikian, data menunjukkan dukungan para perempuan terhadap penegakkan kebijakan dan prosedur kesetaraan gender di perusahaan tempat mereka bekerja. Lebih lanjut, responden yang pernah mengalami ketidaksetaraan cenderung lebih setuju dengan efektivitas kebijakan tersebut.

Sementara itu, meskipun mayoritas perempuan merasa bahwa baik perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, kesenjangan dalam hal pembagian tugas antara pekerja laki-laki dan perempuan masih terjadi di perusahaan tempat mereka bekerja. 


“Melalui riset yang kami lakukan, terlihat responden mengungkapkan adanya keseimbangan kehidupan kerja, program pelatihan, dan peluang promosi untuk semua gender. Namun, responden masih mengalami kesenjangan berbasis gender baik dalam hal perlakuan, penugasan pekerjaan, hingga kesetaraan gaji. Hal ini menandakan perlunya evaluasi lebih lanjut, baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah, untuk mewujudkan kesetaraan gender di lingkungan kerja yang lebih adil dan inklusif,” kata Eileen Kamtawijoyo, Co-Founder dan COO,  Populix, melalui siaran pers, Senin (3/6/24).
 
Di sisi lain, komposisi kepemimpinan perusahaan saat ini juga masih belum seimbang dengan laki-laki mendominasi posisi kepemimpinan sebesar 53% dan perempuan 47%. Meski ada persepsi bahwa proses promosi berjalan adil, survei menunjukkan adanya harapan kuat untuk melihat peningkatan jumlah pemimpin perempuan. Mayoritas responden (77%) mengungkapkan kehadiran pemimpin perempuan dipandang dapat memberikan pengaruh positif terhadap budaya kerja dan dinamika tim. 

Yang menarik, meskipun terdapat perbedaan pandangan mengenai distribusi kepemimpinan berdasarkan gender, sebagian besar responden percaya keadilan dalam kesempatan promosi tetap diutamakan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Survei ini menggarisbawahi inisiatif perusahaan untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam hal posisi kepemimpinan dengan 84% responden menyatakan adanya dukungan dan peluang kemajuan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk menduduki posisi kepemimpinan di perusahaan tempat mereka bekerja. 

Selain posisi kepemimpinan, sebanyak 59% responden juga menyadari adanya program atau inisiatif khusus yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan. Mayoritas responden juga sepakat bahwa peluang karir dan program pelatihan disediakan secara adil untuk semua karyawan, tanpa memandang gender.

Diketahui, penelitian dilakukan pada tanggal 20-24 Maret 2024. Survei juga dilakukan secara online terhadap total 424 responden perempuan pekerja berusia 17-55 tahun di Indonesia.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Survei: Nilai Transaksi QRIS Mencapai 3 Juta Rupiah dalam Satu Kali Pembayaran

EKONOMI & BISNIS

Jun 26 2024, 10.55

Survei dilakukan secara online terhadap total 1,092 responden.


Generic placeholder image

Survei: 73% Pekerja Pernah Alami Perlakuan Tidak Menyenangkan

LAINNYA

Jun 25 2024, 13.15

Survei dilakukan terhadap 1.412 pekerja secara online dengan responden tersebar diseluruh wilayah Indonesia.


Generic placeholder image

Dapatkah Pekerjaan Anda Melindungi Otak dari Demensia? Ini Penjelasannya

GAYA HIDUP

May 20 2024, 11.12

Pekerjaan yang melibatkan stimulasi mental, termasuk di bidang pendidikan dan teknik, dapat membantu membangun cadangan kognitif.


Generic placeholder image

Gen Z Sering Langgar Aturan Perusahaan Dibandingkan Generasi Lainnya

LAINNYA

May 17 2024, 07.20

Pelanggaran tersebut juga tidak luput dari perhatian para pekerja lain.


Generic placeholder image

Karyawan Tipe Ini Rentan Mengalami Kelelahan

GAYA HIDUP

May 15 2024, 08.21

Menemukan pekerjaan yang membuat Anda bersemangat memang menyenangkan, tetapi kegembiraan itu tidak seharusnya menentukan harga diri Anda.


Copyright Katadata 2022