Studi: Festival Musik Didominasi Musisi Laki-laki

blog_10

LAINNYA

Jun 16 2024, 15.52

Sebuah studi terbaru mengungkapkan, festival musik didominasi oleh 63 persen musisi laki-laki dan hanya 21 persen diwakili oleh musisi perempuan. Penelitian yang disusun oleh A2D2, sebuah perusahaan Inggris yang bertujuan untuk menghubungkan perangkat audio analog dengan sistem suara speaker pintar modern, mengungkapkan, festival musik di Inggris masih menunjukkan kesenjangan gender yang terus-menerus terjadi di panggung-panggung utamanya.  

Dengan menganalisis sepuluh festival terbesar dan terpopuler di Inggris, A2D2 telah mengidentifikasi acara-acara yang memiliki representasi perempuan terbaik dan terburuk.

Meskipun festival seperti Glastonbury telah menjadi tonggak sejarah dalam hal kesetaraan, statistik tidak berbohong terkait kesetaraan gender musisi yang tampil.  Tahun ini, dua dari tiga penampil utama di Glastonburry adalah perempuan yaitu Dua Lipa dan SZA dan satu lagi adalah Coldplay. 

Namun, festival ini masih menyoroti kesenjangan yang mengakar antara jumlah artis laki-laki dan perempuan yang dipesan untuk tampil. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tahun ini, 63% penampil adalah artis laki-laki atau band yang semuanya  laki-laki, dibandingkan dengan hanya 21% artis atau band solo perempuan. Hal ini berarti bahwa ada satu musisi perempuan untuk setiap tiga musisi laki-laki di sirkuit festival tahun ini. 

Dalam hal peringkat, Glastonbury berada di urutan keempat di belakang TRNSMT Festival, Wireless dan Latitude Festival, dengan 46,8% musisi laki-laki dibandingkan dengan 26,2% musisi perempuan.

Menurut penelitian A2D2, Latitude Festival tahun ini memiliki representasi perempuan terbaik dari 10 festival terbesar di Inggris (29,5% musisi perempuan dibandingkan 37,5% laki-laki), sementara festival EDM terpopuler di Inggris, Creamfields, adalah yang terburuk dengan 81% musisi laki-laki dan hanya 10% musisi perempuan.

"Ini tahun 2024, dan sangat mengecewakan melihat ketidakseimbangan ini. Ada banyak sekali talenta perempuan yang luar biasa di luar sana, dan lineup festival seharusnya mencerminkan keragaman dunia musik. Dari pengalaman saya selama X tahun bekerja sebagai teknisi suara, sangat menyedihkan juga melihat begitu sedikitnya jumlah perempuan yang menjadi kru," kata Peter Fealey, pendiri A2D2 kepada Euronews.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022