Peluncuran Web Series 'Aku Bukan Pilihan' Hadirkan Inspirasi Pasca-Pemilu
LAINNYA
Sep 25 2024, 14.24
Aku Bukan Pilihan (ABP), sebuah film seri atau web series karya civitas akademika Politeknik Tempo yang memberikan inspirasi tentang makna keberagaman dan rekonsiliasi pasca-Pemilu akan diluncurkan Kamis, 26 September 2024. Web series ABP yang merupakan produksi bersama antara Politeknik Tempo dan rumah produksi Esa Film Production dijadwalkan segera tayang di Genflix, September 2024 ini.
Aku Bukan Pilihan adalah film yang lolos seleksi program dana padanan (Matching Fund) Kedaireka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Tim produksi ABP harus menyusun proposal yang komprehensif dan inovatif sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Kedaireka.
“Proses ini sangat kompetitif mengingat kualitas proposal dituntut sebaik mungkin, dan saingan kami dari berbagai institusi akademis dan industri kreatif lainnya,” kata Rizki Ayu Budipratiwi, Ketua Tim Pengusul Program Kedaireka Produksi Media Politeknik Tempo, sekaligus produser ABP, melalui keterangan tertulis, Rabu (25/9/24).
Produksi film seri ABP merupakan upaya meningkatkan kompetensi dan kreativitas di dunia perfilman, utamanya untuk mahasiswa Program Studi Produksi Media Politeknik Tempo. Meski demikian, dalam proses produksi tidak hanya terbatas bagi mahasiswa Produksi Media melainkan melibatkan mahasiswa dari semua prodi di Politeknik Tempo.
Sutradara sekaligus penulis naskah, Muhammad Nur Hidayat, adalah dosen Produksi Media Politeknik Tempo yang memiliki pengalaman puluhan tahun sebagai sineas. Nur mengatakan, ide dari usulan film "Aku Bukan Pilihan" ini adalah kondisi terakhir di Tanah Air yang banyak perpecahan setelah pilkada maupun pilpres.
Meski tema film terkesan berat, target dari film ABP adalah Gen Z. Politeknik Tempo yakin, dengan melibatkan mahasiswa sebagai kru, pemeran, dan publikasi promosi film ABP, target penonton dari generasi Z akan tercapai. “Karena tim produksi dan audience sama-sama Gen Z,” kata Shalfi Andri, Direktur Politeknik Tempo sekaligus pengarah produksi ini dengan optimistis.
Salah satu peran utama dalam Aku Bukan Pilihan bahkan dipercayakan kepada Cintia Carla Ardian, mahasiswi Produksi Media semester 3. Cintia berperan sebagai Lala, yang harus beradu akting dengan artis Ahmad Pule yang sudah malang melintang lebih dari 10 tahun di perfilman. Pule sebelumnya telah membintangi berbagai film sukses, seperti Argantara (2022), Roh Mati Paksa (2021), Bukan Cinderella (2022), dan Saranjana Kota Ghaib (2023). Kemudian ada Dillian Gresta Fransiska (Gege). Gege dikenal lewat film "Ten: The Secret Mission (2017)," dan di layar kaca, ia membintangi sinetron "Raden Kian Santang (2021)," "RT Kampung Ambyar (2022)," serta serial Angling Dharma Season 2 (2022).
Selain Pule, ada aktor senior Heri Cahyono yang juga menjadi salah satu daya tarik utama di "Aku Bukan Pilihan". Dalam ABP, Heri berperan sebagai Hendy, pengusaha sekaligus ayah Lala. Nama Heri Cahyono mungkin sudah tidak asing lewat penampilannya yang mengesankan dalam film "One More Chance (2021)," "Emergency Wedding (2022)," dan film pendek "Misti (2019)."
Melengkapi film Aku Bukan Pilihan, lagu tema (soundtrack) juga dibuat oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tempo Music Camp (TMC). Maurra dan Faruq, dua pengisi musik utama mengungkapkan, salah satu aspek terpenting dari soundtrack ini adalah menonjolkan emosi yang mendalam. "Kami ingin lagu ini mencerminkan rasa putus asa yang dirasakan dalam cerita. Liriknya menggambarkan keresahan yang berkembang sepanjang hari—dari pagi hingga malam, mencerminkan blusukan yang membuat warga resah," tutur Maurra.
Web series "Aku Bukan Pilihan" dikerjakan dengan penuh perjuangan dan keterbatasan karena merupakan hal baru bagi perguruan tinggi dan mahasiswa. Namun, tayangan ini dinilai sebagai terobosan baru sebagai produk kreatif yang dihasilkan perguruan tinggi. Harapan tim produksi, film ini tidak hanya menghibur tetapi juga banyak memberikan pencerahan bagi penonton, terutama generasi muda.