Cerita Para Wisatawan yang Terdampar di Labuan Bajo
LAINNYA
Nov 11 2024, 15.04
Wajah Adriana tampak panik ketika membaca berita dari telepon selulernya. Dia langsung menelepon dan berbicara cukup lama dalam bahasa Inggris.
“Saya harus ke Frankfurt, Senin malam. Tolong jadwal penerbangan saya dijadwal ulang,” kata Adriana kepada teman bicaranya di telepon.
Adriana adalah satu dari lebih dari 4.500 wisatawan yang terdampar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat Bandara Komodo di Labuan Bajo ditutup sejak Sabtu (9/11/2024) lalu.
Adriana bersama suami, Joseph tengah berlibur di Labuan Bajo sejak 2 November lalu. Baru beberapa hari di Labuan Bajo, dia mendapatkan kabar soal erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang membuat Bandara Labuan Bajo ditutup pada 4 dan 5 November.
“Saya pikir erupsinya tidak akan berlanjut jadi kami memutuskan untuk tetap melanjutkan liburan,” kata Adriana.
Hal yang sama juga dialami oleh Michelle, wisatawan dari Australia. Dia memiilih untuk menggunakan kapal laut menuju Flores, NTB sebelum melanjutkan perjalanan dengan pesawat udara ke negara asalnya.
“Saya tidak bisa menunggu terlalu lama karena ada banyak pekerjaan kantor yang harus diselesaikan. Jadi tidak apa saya naik kapal laut dengan waktu tempuh yang lumayan lama asalkan bisa segera keluar dari Labuan Bajo dan kembali ke Australia,” jelas Michelle.
Bukan hanya wisatawan mancanegara yang kebingungan dengan cara keluar dari Labuan Bajo. Arman yang bekerja di Kementerian Luar Negeri juga pusing dengan penutupan Bandara Labuan Bajo.
“Saya terpaksa mengajukan cuti dadakan ke kantor. Untungnya berita tentang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki diberitakan oleh banyak media, jadi saya dianggap tidak mengada-ada bikin alasan untuk bisa lebih lama di Labuan Bajo,” kata Arman sambil tertawa.
Arman ke Labuan Bajo untuk mengikuti ajang lari IFG Labuan Bajo Marathon 2024 yang digelar Sabtu lalu. Sejumlah rekannya yang juga ikut di ajang itu memutuskan untuk naik speedboat ke Bima dan kemudian jalur darat ke Flores. Kata Arman, hari ini dia memutuskan untuk menempuh jalur yang sama untuk bisa meninggalkan Labuan Bajo.
Bandara Internasional Komodo sudah ditutup sejak Sabtu (9/11/2024) hingga Senin (11/11/2024) lantaran landasan pacu masih terpapar abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Gunung Lewotobi Laki-laki meletus berkali-kali sejak beberapa hari terakhir. Berdasarkan data per Minggu (10/11/2024), sebanyak 11.445 orang dari berbagai desa di Flores Timur terpaksa mengungsi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 650 warga di antaranya terserang berbagai penyakit, termasuk mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Event yang turut didukung oleh Marriott International dan PT Fortuna Paradiso Optima ini akan diadakan pada 6 Oktober 2024 di area pantai Ta’aktana, a Luxury Collection Resort & Spa, Labuan Bajo