Keindahan dan Kisah Menarik Tiga Gereja Warisan Belanda di Kota Malang
LAINNYA
Dec 26 2024, 13.14
Kota Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur ini selain terkenal sebagai Kota Pendidikan, juga dikenal akan wisata sejarahnya yang unik dan menarik. Ratusan bangunan kuno peninggalan zaman kolonial tersebar di hampir seluruh penjuru Malang Raya.
Di antara sekian banyak bangunan bersejarah yang menyimpan kisah-kisah heroik di Kota Malang, ada tiga gereja yang merupakan warisan Belanda, yang hingga kini masih berdiri kokoh dan aktif digunakan untuk ibadah.
Sebagaimana dilansir dari Instagram resmi Pemprov Jatim, mari menelusuri keindahan dan kisah menarik dari tiga gereja warisan Belanda yang ada di Kota Malang.
1. Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel
Gereja yang berlokasi di Jalan Merdeka Barat nomor 9 ini dibangun pada 30 Juli 1861, dan diresmikan pada 31 Oktober 1861 dengan nama Protestanche Gemente te Malang sebagai tempat ibadah warga Belanda dan Eropa. Hingga saat ini, Gereja Immanuel masih terjaga keasliannya, baik struktur maupun arsitekturnya.
Selain keindahan bangunannya yang benar-benar kuno, gereja ini juga menyimpan dua Alkitab berusia 400 tahun yang terjaga rapih dalam lemari. Dua Alkitab itu dicetak pada tahun 1618, dan bersampul kulit domba jantan berwarna coklat.
2. Gereja Hati Kudus Yesus (Gereja Kayutangan)
Gereja yang terletak di Jalan MGR Sugiyopranoto nomor 2 ini dibangun pada tahun 1897 dengan biaya 30.972 gulden, dan pada awalnya diperuntukkan khusus bagi warga Belanda di Kota Malang.
Pembangunan gereja ini melibatkan Ir. Marius J. Hulsuit sebagai perancang, C. Vis, Van’t Pad, dan Bourguignon sebagai pemborong, serta Moulijn sebagai pengawas.
Gereja ini mempresentasikan gaya Neo-Gotik dengan bentuk ramping dan menjulang, dengan panjang 41 meter, lebar 11,4 meter, dan tinggi ruangan 15,2 meter.
Di awal pembangunan, gereja ini tidak memiliki menara, kemudian ditambahkan menara sebagai tempat lonceng yang didatangkan langsung dari Eropa.
3. Gereja Katolik Santa Perawan Maria dari Bukit Karmel (Gereja Katedral Ijen)
Gereja yang beralamat di Jalan Buring nomor 60 ini dibangun pada 11 Februari 1934, dan diresmikan pada 28 Oktober 1934, yang sekaligus menjadikannya sebagai gereja tertua kedua di Kota Malang.
Dirancang oleh arsitek Belanda, Rijksen en Estourgie, gereja ini bergaya Neo-Gotik dengan ciri khas bentuk persegi panjang, dan atap bergaya kubah.
Gereja ini masuk dalam kategori A, karena memiliki sejarah dan arsitektur yang tinggi. Detail ornamen dan materialnya masih tetap asli, tanpa perubahan atau penambahan bangunan baru. Gereja Katedral Ijen ini adalah salah satu landmark ikonik Kota Malang.