Bank Jago Ajak Generasi Muda Lakukan Investasi Syariah

blog_10

LAINNYA

Jan 14 2025, 11.32

Bank Jago mengajak generasi muda untuk mulai melakukan investasi syariah. Head of Sharia Digital Funding Bank Jago Nur Fajriah Rahmah mengungkapkan, Bank Jago sudah menyiapkan layanan investasi syariah melalui aplikasi jago syariah.

Menurut Nur, aplikasi jago syariah ini juga tidak kalah dibandingkan aplikasi Jago konvensional. Layanan aplikasi Jago syariah ini merupakan upaya dari Bank Jago untuk mengatasi hambatan yang sering muncul terkait finansial digital.

“Jago syariah mengadopsi teknologi baru dan juga menerapkan cara bekerja dan pikiran terbuka serta melakukan kolaborasi dengan ekosistem yang tersedia untuk kenyamanan nasabah. Kami sudah bekerja sama dengan Gojek, Bibit dan Stockbit sehingga nasabah bisa top up gopay atau juga melakukan investasi melalui Bibit dan Stockbit,” kata Nur dalam acara Databoks Goes to Campus yang diselenggarakan oleh Katadata Indonesia bersama Bank Jago di Universitas Al Azhar Indonesia, Selasa (14/1/2025).

Nur menambahkan, aplikasi Jago Syariah memberikan keuntungan bagi nasabah karena memilliki banyak kantong untuk keperluan yang berbeda-beda. Setiap kantong bisa dipersonalisasi sesuai tujuan keuangan dengan maksimal 60 kantong atau sama dengan 60 rekening.

“Kantong Jago juga bisa dijadikan kantong bersama sehingga bisa menabung bersama-sama dengan pasangan dan kantong jago juga terhubung dengan Gopay dan Bibit sehingga bisa langsung investasi,” jelas Nur.

Direktur Katadata Insight Center Gundy Cahyadi mengungkapkan, Indonesia masih mempunyai potensi besar dalam keuangan syariah. Karena, Indonesia adalah negara dengan komunitas Muslim terbesar di dunia. 

“Saat ini indeks keuangan syariah Indonesia masih di angka 85 jauh tertinggal dibandingkan Malaysia yang berada di angka 144 sedangkan aset syariah Indonesia sebesar Rp53 miliar jauh di bawah Iran dengan angka Rp1,48 triliun. Pangsa pasar aset industri keuangan syariah juga masih 10,95% dibandingkan total aset seluruh industri keuangan,” kata Gundy.

Menurut dia, ada sejumlah keuntungan yang didapat apabila melakukan investasi syariah. Salah satunya adalah dana yang didapat dari investasi syariah bisa digunakan untuk membeli aset dari luar negeri.  Kata Gundy, ini yang membedakan investasi syariah dengan konvensional.  Selain itu, investasi di produk syariah juga sudah sesuai dengan aturan syariah antara lain tidak bisa investasi di perusahaan yang menjual alkohol atau rokok.

“Indonesia saat ini memerlukan banyak investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Saat ini rasio investasi terhadap PDB di angka 30% dan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% maka rasio investasi terhadap PDB perlu ditingkatkan menjadi 40% dari PDB,” jelas Gundy.

Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas  Ekonomi dan Bisnis Universitas Al-Azhar Indonesia Ade Wirman Syafei mengungkapkan,  pengunaaniInternet yang semakin pesat dan luas juga mendorong tumbuhnya penggunaan teknologi digital dalam transaksi keuangan.  Saat ini, terdapat 221 juta penduduk yang sudah mengakses internet, naik dari sebelumnya sebesar 215,43 juta penduduk pada tahun 2023.

“Perkembangan ekonomi dan teknologi yang pesat telah mengubah pola pikir dan perilaku keuangan generasi muda, khususnya di Indonesia. Generasi Z, yang tumbuh di era digital, memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi dan layanan keuangan,” kata Ade.

 

 

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022