Mengenal Ritual Tolak Hujan yang Unik dari Jawa Timur, Masih Eksis sampai Sekarang
LAINNYA
Jan 31 2025, 19.26
Jawa Timur, salah satu provinsi di Indonesia yang juga memiliki beragam ritual atau tradisi unik yang menarik untuk diulik. Salah satu ritual unik yang masih eksis dan dilakukan sampai sekarang adalah ritual menolak hujan.
Meski zaman telah berubah semakin modern, ritual ini tidak serta merta dilupakan, sebagian masyarakat Jawa Timur masih melestarikan tradisi menolak hujan ini dengan sangat baik, dan kerap melakukannya di saat mereka menggelar hajatan yang bertepatan dengan musim penghujan.
Seperti dilansir dari media sosial resmi Budaya Provinsi Jatim, ritual menolak hujan ini memiliki penyebutan yang berbeda-beda di masing-masing daerah. Di Gresik, ritual menolak hujan dikenal dengan nama Nyarang Udan (menyaring hujan), sementara di Kediri, ritual ini memiliki sebutan Nyiwer Udan (memindahkan hujan), sedangkan di Mojokerto, ritual menolak hujan dinamakan Nyirep Udan (menghentikan hujan).
Meski memiliki beberapa penyebutan, pada dasarnya adalah sama, yakni menolak atau memindahkan hujan guna menghindari datangnya hujan, yang terkadang dianggap sebagai suatu bencana, karena menghambat jalannya suatu acara.
Tradisi atau ritual menolak hujan biasanya dilakukan ketika masyarakat menggelar suatu acara besar, seperti hajatan pernikahan atau pun khitanan, pagelaran seni, festival, maupun acara-acara lainnya yang melibatkan banyak orang, dan digelar di luar ruangan.
Untuk dapat menolak hujan, pawang hujan diharuskan melafalkan mantra-mantra khusus. Pawang hujan tersebut sebelumnya telah melalui serangkaian ritual dan rapalan, hingga akhirnya dapat membaca mantra untuk menolak hujan.
Mantra yang digunakan di setiap daerah tentunya tidak sama. Selain mantra, juga digunakan sesaji yang berisi cabai, bawang merah dan bawang putih, yang semuanya ditancapkan di ujung lidi.