Menciptakan Ekonomi Sirkular Melalui Gerakan Erafone Jaga Bumi

blog_10

LAINNYA

Feb 28 2025, 13.30

Perusahaan gawai Erafone mengajak komunitas, aktivis, hingga seluruh masyarakat untuk melakukan inisiatif menyerahkan gawai bekas ke drop box yang disediakan pada lima wilayah kerja untuk didaur ulang kembali.

Ini merupakan sebuah langkah kolaboratif dan proaktif yang melibatkan multipihak untuk mendaur ulang limbah elektronik, utamanya gawai bekas yang tidak terpakai dengan menyediakan kotak pengumpulan atau drop box dilakukan untuk menciptakan ekonomi sirkular.

"Melalui Erafone Jaga Bumi, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta membangun kebiasaan konsumsi elektronik yang lebih bertanggung jawab demi masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Head of CSR Erajaya Grup Rezza Lazuardi Pramata di Jakarta.

Ia mengutarakan, pada tahap awal akan hadir 10 drop box di 10 gerai erafone yang tersebar di DKI Jakarta. Sepanjang tahun ini, erafone berencana menghadirkan sekitar 25 – 50 drop box di lima wilayah kerjanya.

“Kami menunjuk mitra-mitra yang kompeten untuk mengelola limbah elektronik. Mereka akan melaporkan kembali progress daur ulang yang dilakukan,” kata Rezza.

Perhatian serius erafone terhadap isu e-waste melalui Jaga Bumi, diharapkan memantik kesadaran, perhatian, dan hadirnya era baru pengelolaan limbah elektronik. Pasalnya, sampah kategori ini sangat berisiko mencemari lingkungan jika tidak dikelola baik lantaran mengandung bahan berbahaya, seperti timbal dan merkuri.

"Sampah elektronik yang kelak terkumpul di sejumlah titik drop box Erafone akan didaur ulang melalui proses yang ramah lingkungan. Kami menunjuk mitra-mitra yang kompeten untuk mengelola limbah elektronik. Mereka akan melaporkan kembali perkembangan daur ulang yang dilakukan," ujar Rezza.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dikutip Waste4Change diketahui, Indonesia menghasilkan 2 juta ton sampah elektronik setiap tahun. Tapi yang bisa dikelola secara baik melalui sistem daur ulang resmi baru sekitar 17,4 persen.

“Melalui erafone Jaga Bumi, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta membangun kebiasaan konsumsi elektronik yang lebih bertanggung jawab demi masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Rezza.

Aktor sekaligus Aktivis Lingkungan Ramon Y. Tungka mengemukakan, di Indonesia kesadaran akan pentingnya mengelola limbah elektronik masih sangat minim, padahal, jika dimanfaatkan dengan baik, khususnya oleh para pelaku industri kreatif, limbah tersebut dapat menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi.

"Pelaku industri kreatif belum sadar bahwa itu punya nilai ekonomi. Selama ini, untuk membangun kesadaran akan hal itu, kita sendiri yang datang ke toko servis, kemudian dihibahkan, tetapi hanya satu atau dua orang saja yang punya kesadaran untuk memberikan elektronik bekasnya," pungkas Ramon.

Penulis : Tim Publikasi Katadata

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022