Pojok Digital, Platform untuk Pelaku Usaha Perempuan dan Pemuda Ultra Mikro dan Mikro
LAINNYA
Feb 28 2025, 13.39
Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, bekerja sama dengan BRI Research Institute mempromosikan akses digital yang inklusif dan teknologi bagi komunitas marjinal. Pemerintah Inggris telah menyediakan dana sebesar £100.000 (Rp2miliar) melalui Program Akses Digital (DAP) untuk melaksanakan proyek ‘Pemberdayaan Digital bagi Pelaku Usaha Perempuan dan Pemuda Ultra Mikro dan Mikro di Tahun 2025’.
Proyek ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha perempuan dan pemuda sebagai penerima manfaat langsung. Melalui program ini, pelaku usaha perempuan dan pemuda ultra mikro dan mikro dapat memperoleh pelatihan berharga melalui pembekalan keterampilan digital serta peluang pendampingan lainnya.
Keterampilan ini mencakup pencatatan keuangan digital, pengelolaan transaksi keuangan digital melalui pembayaran secara digital ataupun dompet digital, serta pemasaran produk ke platform e-commerce. 'Pojok Digital' akan diperkenalkan sebagai wadah bagi UMKM untuk menjual dan mengelola produk secara digital serta menjalin koneksi dengan sesama pelaku usaha.
Direktur BRI Research Institute Anton Hendranata mengatakan, ini adalah tahun kedua kolaborasi BRI Research Institute dengan Kedutaan Besar Inggris Jakarta melalui Program Akses Digital untuk memberdayakan pelaku usaha ultra mikro dan mikro perempuan dan pemuda untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka dengan adopsi teknologi digital.
“Fase sebelumnya telah berhasil dilaksanakan di Jawa Barat dan Lampung, dan kami bertekad untuk mereplikasi keberhasilan ini di Nusa Tenggara Barat melalui pendampingan intensif, digitalisasi bisnis, dan pendirian Pojok Digital. Akses digital dapat berfungsi sebagai katalisator kuat bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, khususnya bagi pelaku usaha mikro, dan kami sangat antusias untuk melaksanakan bagaimana program ini akan membuka potensi UMKM Indonesia agar berkembang dalam ekonomi digital,” kata Anton dalam keterangan tertulis di Jakarta (28/2/2025).
Dengan adanya program ini, sebuah Learning Management System (LMS) juga akan dikembangkan, platform ini menyediakan akses ke beragam sumberdaya guna mendukung pemberdayaan literasi digital. Learning Management System ini dapat diakses oleh UMKM secara luas dimanapun di seluruh Indonesia.
Fase pertama dari program ini telah berhasil dilaksanakan di Jawa Barat dan Lampung. Beberapa hasil dari program tersebut yaitu pelatihan bagi 500 perempuan dan pemuda UMKM dalam literasi digital, serta pendirian 7 Pojok Digital di dua provinsi. Program pendampingan secara intensif yang yang dilaksanakan pada program ini adalah bukti bahwa program ini akan terus mendukung pendirian lebih banyak Pojok Digital.
Digital Empowerment Women & Youth MSME programme participant Melly Yanti menjelaskan, akses digital yang lebih baik bisa membantu pelaku usaha perempuan dan pennuda ultra mikro mengembangkan bisnis.
“Kegiatan pelatihani fokus pada manajemen keuangan digital dan bagaimana digitalisasi begitu penting untuk pengembangan usaha. Dengan dukungan para mentor, apabila saya terpilih ke tahap selanjutnya, saya yakin kegiatan ini akan banyak membekali kami dengan keterampilan dan sumber daya serta memberdayakan kami sebagai pelaku usaha mikro untuk memiliki peluang yang sama dalam mengembangkan bisnis kami secara digital dan berkelanjutan,” ungkap Melly.
Upacara pembukaan program ini diadakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Inggris Jakarta, BRI Research Institute, perwakilan dari pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat, Universitas Hamzanwadi, Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark, dan pelaku usaha perempuan ultra mikro-mikro lokal. Lombok dipilih sebagai lokasi pelaksanaan proyek karena potensi UMKM lokal dalam memproduksi beragam produk seperti kerajinan tangan, makanan, minuman, dan paket wisata. Namun, beberapa wilayah di Lombok masih mengalami keterbatasan konektivitas, yang berdampak pada sulitnya pemilik usaha memaksimalkan potensi usahanya dalam mendapatkan manfaat dari ekonomi digital.