Makna di Balik Uniknya Tradisi Damar Kurung dari Gresik

blog_10

LAINNYA

Mar 25 2025, 11.55

Bulan Ramadan segera berakhir, dan di hari-hari terakhir ini, tepatnya di tanggal-tanggal ganjil, banyak dari masyarakat yang lebih memilih untuk beriktikaf (berdiam diri) di masjid, sambil terus berzikir untuk menyambut datangnya malam Lailatulqadar. Hal ini dilakukan juga oleh masyarakat Gresik yang berada di Provinsi Jawa Timur. Namun mereka memiliki tradisi unik dalam menyambut malam yang lebih mulia dari seribu bulan ini, tradisi itu dikenal dengan nama Damar Kurung.

Dilansir dari akun media sosial resmi Pemprov Jatim serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Damar Kurung adalah lampion berbentuk segi empat, yang terbuat dari kayu dan dilapisi kertas. Lampion ini dihiasi oleh beragam lukisan yang menggambarkan keseharian, tradisi dan budaya masyarakat setempat. 

Secara makna, ‘Damar’ berarti cahaya, dan ‘Kurung’ adalah kurungan. Dengan begitu, makna keseluruhan dari Tradisi Damar Kurung ini adalah menggambarkan cahaya yang terkurung dalam gambar bercerita.

Lukisan Damar Kurung sendiri dipopulerkan oleh mendiang Masmundari, seorang maestro yang menggambarkan kehidupan masyarakat Gresik dalam ilustrasi dua dimensi.

Motif lukisan Damar Kurung lebih menyerupai gaya lukis di era Sunan Prapen, yaitu dari serat Babad Sindujoyo, motif batik dan tenun Sasak Nusa Tenggara Timur (NTB).

Seiring berjalannya waktu, Damar Kurung memiliki gaya lukisan khas yang naif, naratif dan menyerupai gambar anak-anak. Karena itu, warna-warna yang digunakan untuk mengisi ruang kosong dalam lukisan Damar Kurung ini haruslah warna yang cerah, seperti merah muda, hijau atau ungu.

Kini, Damar Kurung hadir dalam berbagai kreasi, termasuk versi lipat yang berbahan dasar akrilik, sehingga nyala lampunya semakin terang.

Lampion yang digantungkan di depan rumah untuk menyambut datangnya malam Lailatulqadar ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) sejak 2017 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penulis : Dewi Mariya Ulfah

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022