Ketua Umum PERPI: Riset Pemasaran Harus Relevan terhadap Industri
LAINNYA
Mar 27 2025, 13.20
Ketua Umum Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (PERPI) periode tahun 2025-2027 Amalia Paera berkomitmen untuk memastikan riset pemasaran tetap relevan terhadap industri. Menurut dia, riset pemasaran saat ini harus ikut berinovasi menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Riset pemasaran saat ini harus ikut berinovasi tidak hanya dari segi metode riset, dan teknologi tapi juga dalam menyiapkan generasi yang bisa memiliki pemikiran-pemikiran baru namun tetap dalam standar koridor riset pemasaran tanpa mengurangi kualitas dan integritas,” kata Amalia dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).
Amalia juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya sebagai Ketua Umum PERPI.
“Ini adalah amanah dan tanggung jawab besar, dan saya berkomitmen untuk bekerja keras bersama seluruh anggota PERPI untuk memastikan riset pemasaran tetap relevan terhadap industri dan sebagai salah satu penggerak ekonomi di Indonesia dengan lebih banyak berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai industri dan asosisasi lain untuk mengetahui ekspektasi industri saat ini terhadap riset pemasaran,” ungkap Amalia.
Amalia Oktaviani Paera terpilih sebagai Ketua Umum Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (PERPI) untuk periode tahun 2025-2027 menggantikan Rhesa Yogaswara yang sudah 3 periode (6 tahun) memimpin PERPI.
Amalia Paera, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PERPI periode tahun 2023-2025 terpilih melalui proses pemilihan yang demokratis dan melibatkan seluruh anggota Perusahaan keanggotaan PERPI yang saat ini anggota PERPI telah mencapai 47 perusahaan. Dengan latar belakang yang kuat di riset pemasaran selama 14 tahun di Nielsen IQ. Amalia Paera diharapkan mampu membawa PERPI ke arah yang lebih baik, inovatif, dan progresif.
PERPI merupakan asosiasi yang berdiri pada tanggal 27 Agustus 2007, saat ini PERPI menaungi 47 perusahaan riset pemasaran di Indonesia yang terdiri dari perusahaan lokal dan multinasional dengan standar kualitas yang dapat diterima oleh industri untuk membantu strategi perkembangan ekomoni industri. Industri riset pemasaran di Indonesia masih terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, yang tercatat Rp2.4 triliun pada 2024.