Stephen Lane Juara Ajang Ultra Cycling Lintang Flores 2025
LAINNYA
May 03 2025, 15.29
Pebalap sepeda ultra dari Australia, Stephen Lane menjadi juara di Lintang Flores 2025, ajang ultra cycling internasional yang diikuti oleh 39 pebalap dari dalam dan luar negeri.
Stephen Lane berhasil menyelesaikan perjalanan epik sejauh 1.000 km dari Labuan Bajo ke Maumere dan kembali dalam waktu 55 jam 21 menit pada Selasa (29/4), kurang dari dua hari sebelum cut-off time. Pencapaian ini sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Boru Mccullagh dari Inggris—finisher pertama Lintang Flores 2024 dengan catatan waktu 70 jam
Stephen mengungkap berbagai tantangan yang ia hadapi sepanjang perjalanan. Dari rute menanjak yang seolah tak berujung hingga berkendara dalam kegelapan malam demi mengejar waktu.
"Pada 20 menit terakhir sebelum finis, saya disengat lebah, mengalami dua kali kebocoran ban, dan headphone saya tersangkut di roda belakang," ujar Stephen.
Peserta Lintang Flores 2025 dihibur pemandangan tak terlupakan matahari terbit yang indah di sela-sela awan dan perbukitan garis pantai utara Pulau Flores. Pesepeda ultra muda asal Sidoarjo, Zidan Attala Nouval, berhasil menjadi peserta kedua yang mencapai garis finis dengan catatan waktu 62 jam 7 menit. Ia disusul oleh Stephen Dow asal Inggris, yang menyelesaikan perlombaan sebagai finisher ketiga dengan waktu 70 jam 18 menit.
Zidan mengungkapkan bahwa meskipun mengalami kendala teknis pada sepedanya dan tidak mengantisipasi dinginnya suhu malam, ia tetap bertekad mencatat waktu terbaik di Lintang Flores. Ia juga terpesona dengan keindahan pemandangan sepanjang perjalanan di Pulau Flores.
"Setelah melewati laut, pemandangan berlanjut ke bukit savana. Soal pemandangan, tidak ada yang bisa menyaingi tempat ini," ujar Zidan.
Inisiator Lintang Flores 2025, Renaldus Iwan Sumarta, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya acara yang berlangsung dengan lancar dan aman.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta Lintang Flores 2025. Semoga ajang ini menjadi pengalaman tak terlupakan—menguji batas diri, menikmati keindahan alam Pulau Flores dari Labuan Bajo hingga Maumere, serta merasakan kehangatan interaksi dengan masyarakat setempat,” ungkap Renaldus.
Seperti pada edisi perdana tahun lalu, penyelenggara dan peserta Lintang Flores kembali mengalokasikan sebagian pendapatan lomba untuk mendukung Komunitas Pencegahan Stunting bagi Anak di Ende.
Dengan rute sepanjang 1.000 kilometer dan total elevasi tanjakan mencapai 19.000 meter, peserta menghadapi tantangan alam yang berat, termasuk batas waktu 100 jam untuk mencapai garis finis.